Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Viral Video Jokowi Hilangkan Angka Dua saat Hitung Mundur, Begini Respons TKN dan BPN

Joko Widodo membuka acara jalan sehat dengan hitungan mundur yang berbeda. Pada hitungan mundur yang dilakukan, Jokowi menghilangkan angka dua.

Editor: Lailatun Niqmah
zoom-in Viral Video Jokowi Hilangkan Angka Dua saat Hitung Mundur, Begini Respons TKN dan BPN
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengibarkan bendera start saat jalan sehat di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/3/2019). Jalan sehat tersebut diikuti masyarakat dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) membuka acara jalan sehat di Kendari Sulawesi Tenggara.

Saat melakukan hitungan mundur pada pembukaan acara tersebut, Jokowi menghilangkan angka dua dalam hitungannya.

Dilansir oleh TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews, masyarakat heboh lantaran menyadari tidak adanya angka dua pada hitungan yang dilakukan Jokowi, Sabtu (2/3/2019).

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, jalan sehat kali ini saya nyatakan dimulai 5, 4, 3, 1," ucap Jokowi saat melaukan pembukaan jalan sehat di pelataran Tugu MTQ Kota Kendari.

Baca: Amankan Pileg dan Pilpres 2019, Kapolda Jatim Lepas 318 Bintara Polri yang Baru Selesai Pendidikan

Terkait dengan hitungan mundur Jokowi, Anggaota TKN Joko Widodo-Maruf Amin Firman Subagyo mengatakan apa yang dilakukan adalah bentuk kehati-hatian.

"Mengingat teknologi sekarang yang sudah amat canggih, membuat Jokowi lebih berhati-hati dalam berucap," jelas Firman Subagyo.

"Beliau sadar bahwa teknologi ini sangat luar biasa. Coba bayangin kalau seandainya Pak Jokowi menyebutkan nomor ini, nomor itu, kemudian yang dicut hanya nomor itu, kan bahaya juga. Ini bahaya juga," tambah Firman Subagyo.

Berita Rekomendasi

Firman Subagyo kemudian menjelaskan bahwa banya video lama yang diedit kemudain diviralkan kembali dengan tujuan tidak baik.

"Bayangkan berita-berita yang sudah kadaluarsa yang lalu muncul lagi sekarang ini diviral kemana-mana, seolah ini menjadi berita baru," kata Firman Subagyo.

"Padahal setelah kita cermati, kita ikuti berita yang lalu yang sudah usang."

BACA SELENGKAPNYA>>>

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas