Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangkal Hoax dan Kampanye Hitam, Samawi Cetuskan Gerakan Murabbi

Relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) akan meluncurkan gerakan Mujahadah Malam Rabu Bersatu untuk Indonesia atau yang disebut dengan Murabbi.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Tangkal Hoax dan Kampanye Hitam, Samawi Cetuskan Gerakan Murabbi
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden Joko Widodo bersama Calon Wakil Presiden Maruf Amin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) akan meluncurkan gerakan Mujahadah Malam Rabu Bersatu untuk Indonesia atau yang disebut dengan Murabbi.

Gerakan Murabbi ini muncul dari aspirasi para ulama muda di beberapa daerah yang resah terhadap fitnah, hoax, dan black campaign yang menyasar pasangan Jokowi-Maruf.

Ketua Kornas Samawi Kiai Abdul Hadi Noer mengatakan gerakan Murabbi merupakan majelis yang akan menangkal fitnah dan mendoakan agar Pilpres pada tanggal 17 April 2019 nanti berjalan dengan baik.

Baca: Perempuan NU Targetkan 80 Persen Suara Untuk Jokowi-Amin

"Majelis ini akan kita selenggarakan setiap malam Rabu, sekaligus mengingatkan kepada masyarakat bahwa pada hari Rabu tanggal 17 April nanti kami akan bersatu memenangkan Jokowi," ujar Kiai Abdul Hadi saat melakukan konsolidasi Samawi zona Tapal kuda, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).

Kiai Abdul Hadi menambahkan masih ada waktu enam minggu lagi untuk melakukan konsolidasi dan mensolidkan barisan untuk menangkal fitnah dan black campaign.

Baca: Jasad Bayi yang ditemukan di Kampung Kendal Sari, Sekupang Dibawa ke RS Bhayangkara

Dengan gerakan Murabbi, Kiai Hadi yakin bisa menyadarkan masyarakat yang masih percaya dengan fitnah dan blackcampaign yang menyasar kepada Presiden Jokowi.

"Konsep Murabbi dalam islam, mengacu kepada pendidik yang tidak hanya mengajarkan sesuatu ilmu tetapi dalam waktu yang sama mencoba mendidik rohani, jasmani, fisik, dan mental anak didiknya untuk menghayati dan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Ini pening dilakukan karena hari in banyak orang yang ngaku ulama tapi tidak mempunyai bekal ilmu yang cukup. Bahkan kemarin aja ada ulama yang nashrif saja salah," tutupnya.(Willy Widianto)

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas