Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ma'ruf Amin: Saya Kayak Sopir Taksi Ngejar Setoran

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berseloroh dirinya seperti sopir taksi yang tengah mengejar setoran.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ma'ruf Amin: Saya Kayak Sopir Taksi Ngejar Setoran
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Cawapres nomor urut 01, Maruf Amin di kediamannya, Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berseloroh dirinya seperti sopir taksi yang tengah mengejar setoran.

Ma'ruf menerima sejumlah tamu di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019). Mereka tamu yang berasal dari kalangan artis dan alumni Universitas Trisakti.

Dialog berlangsung sekira 2 jam. Aco, seorang alumni Trisakti, berpesan, jika terpilih pada pemilihan presiden 2019, Ma'ruf dapat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ma'ruf menegaskan, menjaga NKRI merupakan alasan dirinya berniat maju menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi).

"Justru kenapa saya mau jadi calon wakil presiden ini, karena saya ingin menjaga keutuhan NKRI," kata Ma'ruf kepada 20an tamu di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).

Baca: Seorang Ibu Terobos Paspampres dan Bersimpuh di Kaki Jokowi Lalu Pingsan saat Peresmian Tol Lampung

Sebetulnya, ucap Ma'ruf, posisi sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sudah cukup nyaman dijalani.

"Sekarang ini, saya kayak sopir taksi ngejar setoran. Muter saja ke mana-mana seluruh Indonesia. Tapi, karena ada tanggung jawab, bahwa negara ini harus diselamatkan dari upaya-upaya yang ingin merusak," tutur Ma'ruf.

Berita Rekomendasi

Ma'ruf berujar Indonesia dibangun berdasarkan kesepakatan. Dengan ideologi Pancasila sebagai hasil kesepakatan pendiri bangsa.

"Ada titik temu, semua kelompok bisa terima. Andai kata itu tidak ditemukan, tidak ada NKRI. Tidak ada kesepakatan. Juga bagaimna kita bangun negara, mekanismenya seperti apa ya kita sepakati melalui UUD 45," imbuh Ma'ruf. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas