Para Eks Kombatan GAM Percaya Jokowi-KH Ma'ruf Amin Mampu Bangun Indonesia Kedepan
Para orang tua Aceh yang sudah bertemu Jokowi juga memperkuat keyakinan bahwa sang capres nomor urut 01 adalah orang baik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
![Para Eks Kombatan GAM Percaya Jokowi-KH Ma'ruf Amin Mampu Bangun Indonesia Kedepan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mantan-gam-nih2.jpg)
Eks kombatan GAM lainnya, Munawwar, mengatakan Jokowi sudah memberi bukti bukan lagi janji.
Langkah-langkah perbaikan sudah dilakukan. Para eks kombatan memahami bahwa tak mungkin di 5 tahun pemerintahannya bisa menyelesaikan semua masalah.
Maka dari itu, Jokowi harus kembali memimpin di periode berikutnya agar bisa menuntaskan perbaikan negeri.
"Saya santri, Alhamdulilah kami akan ikuti guru dan agama kami dengan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin," tandas Munawwar.
Menanggapi hal itu, Tim KH Ma'ruf Amin, KH Lukmanul Hakim, meminta agar masyarakat Aceh tak terpengaruh hoaks dan fitnah yang disebar di media sosial dan masyarakat.
Fitnah pertama adalah bahwa Jokowi adalah PKI. Padahal, Jokowi lahir tahun 1961, sementara peristiwa PKI terjadi pada 1965.
Sehingga jelas sekali bahwa hal itu adalah fitnah yang disinyalir sengaja diserangkan supaya negeri porak poranda karena fitnah.
"Aceh ini pernah porak poranda karena fitnah. Jangan sampai porak poranda ini menyebar ke seluruh Indonesia karena fitnah demikian. Kami yakin orang Aceh akan mencegah kerusakan karena fitnah," kata Lukman.
Fitnah kedua, Jokowi disebut anti-Islam, bahkan pembenci Islam. Kata Kiai Lukman, fitnah tersebut sengaja dihembuskan supaya masyarakat Islami seperti Aceh tak mau memilih Jokowi.
"Padahal Jokowi adalah orang Islam dan cinta Islam. Beliau tak hanya omong soal Islam. Tapi juga melaksanakan syariat Islam. Sholat 5 waktu, puasanya, hajinya, zakatnya; pokoknya semua praktik rukun iman Islam dilakukan," beber Kiai Lukman.
"Jadi kok bisa disebut anti-Islam? Tak benar itu," tandasnya.
Fitnah berikutnya adalah Pemerintahan Jokowi dituduh melakukan persekusi ulama.
Padahal, yang dilakukan adalah penegakan hukum terhadap siapapun yang melanggar hukum. Para kepala daerah, walau dari koalisi parpol pendukungnya, tetap diproses hukum oleh KPK bila memang melakukan pelanggaran hukum.
"Coba tunjuk siapa ulamanya dipersekusi? Habib Bahar? Wong memang dia salah secara hukum, ya harus dihukum," imbuh Lukman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.