Jokowi Sebut Isu Kriminalisasi Ulama Sebagai Kabar Bohong
Ia mencontohkan ketika dirinya disebut melakukan kriminalisasi ulama selama menjabat Presiden.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta seluruh pendukungnya tidak takut menyampaikan kebenaran dalam menghadapi hoaks atau berita bohong.
Menurut Jokowi, saat ini banyak isu ditujukan kepadanya tanpa didasari kejelasan informasi.
Ia mencontohkan ketika dirinya disebut melakukan kriminalisasi ulama selama menjabat Presiden.
"Saya berikan contoh, soal isu kriminalisasi ulama. Katanya mulai Jokowi presiden banyak kriminalisasi ulama, ulama yang mana? Pertanyaan saya yang namanya kriminalisasi itu seperti apa?," kata Jokowi ketika menghadiri deklarasi "Alumni Sriwijaya Bersatu", di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019).
Baca: Di Depan Para Milenial Pendukungnya, Jokowi Berpesan Soal Hoax dan Golput
Jokowi mengatakan, Indonesia adalah negara hukum.
Dengan demikian, siapa pun yang melanggar akan berhadapan dengan hukum tanpa terkecuali.
"Ada menteri yang salah ya dihukum, bupati yang salah masuk sel, siapa pun, karena negara kita adalah negara hukum. Jangan sampai masuk sel disebut kriminalisasi, enggak ada. Tolong sampaikan kepada masyarakat, jangan termakan isu bohong, kabar bohong," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti larangan adzan jika ia kembali terpilih sebagai presiden.
Baca: Dituding Rebut Reino Barack dari Luna Maya, Syahrini: Bukan Jodoh Jadi Tersingkir Sendiri
"Isu larangan adzan, tidak mungkin itu dilakukan, karena indonesia negara muslim terbesar di dunia. Kalau (adzan) dilarang juga dulu-dulu dilarang, enggak mungkin ada. Soal katanya pelajaran pendidikan agama dihapuskan juga, itu tidak mungkin," kata Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Katanya Jokowi Presiden, Banyak Kriminalisasi Ulama, Ulama yang Mana?"
Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.