Sandiaga Uno : Kita Pastikan Sistem Ujian Nasional Dihentikan
"Kita juga pastikan bahwa sistem Ujian Nasional dihentikan, digantikan penerusan minat dan bakat," ungkap Sandiaga Uno
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Nomor urut 02, Sandiaga Uno mengungkapkan dia bersama Prabowo Subianto akan menghapus sistem Ujian Nasional (UN).
UN, kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu akan digantikan dengan penerusan minat dan bakat.
Baca: Debat Cawapres 2019, Sandiaga Uno Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Maruf Amin
"Kita juga pastikan bahwa sistem Ujian Nasional dihentikan, digantikan penerusan minat dan bakat," ungkap Sandiaga Uno dalam debat Cawapres ketika berhadapan dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin di Hotel Sultan,m Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Selain itu, Prabowo - Sandiaga Uno memiliki program pendidikan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match).
"Dimana kita hadirkan penyedia lapangan kerja dan pencipta lapangan kerja tersambung dengan sistem pendidikan," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno kemudian memaparkan hasil kunjungan kampanye yang telah mencapai 1500 titik kampanye. Dalam kunjungannya tersebut, Sandi mengaku banyak mendengar keluhan dari masyrakat.
"Hampir 7 bulan terakhir kami mendengar keluhan masukan harapan Prabowo-Sandi melihat masa depan Indonesia cerah jika kita fokus kepada hadirkan solusi bagi masyarakat masyarakat menginginkan lapangan kerja yang terbuka anak-anak muda inginkan peluang usaha ibu-ibu emak-emak menginginkan harga harga bahan pokok yang terjangkau biaya pendidikan biaya kesehatan dan biaya listrik yang lebih murah," ujar Sandiaga.
Baca: Debat Cawapres 2019 - Sandiaga Uno akan Hentikan Ujian Nasional
Dari keluhan tersebut, pihaknya menurut Sandiaga Uno, lalu menginventarisi sejumlah masalah untuk kemudian menyusun solusinya. Dalam bidang pendidikan, pihaknya akan meningkatkan kesejahteraan gugur honorer.
"Kita akan tingkatkan kesejahteraan dan pastikan status guru kurikulum kita perbaiki agar memiliki fokus pada pembangunan karakter dan akhlakul karimah," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.