Sandiaga: Ironis, Lulusan SMK Mendominasi Pengangguran
Sandi menilai penggangguran Indonesia yang didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) merupakan hak yang ironis.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai penggangguran Indonesia yang didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) merupakan hak yang ironis.
"Prabowo- Sandi menawarkan untuk anak muda kita link and match," ujarnya dalam debat cawapres, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.
"Karena sangat ironis siswa-siswa SMK sekarang ini mendominasi jumlah pengangguran kita, (sebanyak) 61 persen dari pengangguran kita adalah angkatan muda," sambung dia.
Padahal kata Sandiaga, anak-anak muda Indonesia memilih masuk ke SMK dengan tujuan untuk cepat mendapatkan kerja. Namun realitanya justru terbalik.
Baca: Perempuan Bravo 5 Setuju atas Isi Pemaparan KH Maruf Amin dalam Debat Cawapres
Ia menawarkan program Rumah Siap Kerja untuk anak-anak muda Indonesia bila terpilih nanti. Rumah Siap Kerja itu disebut akan meningkatkan keterampilan kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Sandiaga menyebut akan menggandeng perusahaan swasta maupun BUMN agar turut serta masuk dalam program tersebut.
"Kami (akan) berikan insentif agar mereka menawarkan program magang dan co-op kepada para anak anak muda," kata dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran pada Agustus 2018 yang sebesar 7.000.691 orang. Lulusan SMK menjadi penyumbang tertinggi tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia.
Angkanya mencapai 11,24 persen yang tercatat hingga Agustus 2018. Sedangkan pengangguran tertinggi kedua adalah lulusan Diploma II/III yaitu 7,92 persen; lulusan SMA sebanyak 7,19 persen; lulusan universitas sebanyak 6,31 persen; dan lulusan SD sebanyak 2,67 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sandiaga: Sangat Ironis, Lulusan SMK Mendominasi Pengangguran..."