Jokowi-Ma'ruf Dirugikan Jika Angka Golput Tinggi, Apa Strategi TKN?
Survei yang dilakukan 18-25 Februari 2019 terhadap 1.200 responden menunjukkan golput bisa membawa kerugian bagi kedua kubu yang tengah berkompetisi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis pasangan nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin terbilang paling banyak dirugikan jika angka golput (tidak memilih) tinggi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Menanggapi hal itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin mengaku memiliki langkah antisipatif untuk menekan tingginya angka golput pada hari "H" Pilpres.
Kampanye-kampanye mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong ke TPS pun akan digelorakan TKN, dan partai politik, para Calon Legislatif dan relawan-relawan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
"Insya Allah kami akan memghimbau pentingnya pemilu ini bagi keberlangsungan pemerintah yang mempersatukan Indonesia di bawah Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, agar NKRI tetap terjaga," ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago kepada Tribunnews.com, Selasa (19/3/2019).
Baca: Event Lari Bekasi Run for Victory 2019 Dapat Dukungan Le Minerale
Dia berharap kampanye-kampanye yang mengedukasi masyarakat akan pentingnya pemilu bagi keberlangsungan pemerintahan, dapat menekan angka golput.
"Semoga dengan kebutuhan tersebut Masyarakat tidak mengabaikan suaranya pada pemilu kali ini," tegas Ketua DPP NasDem ini.
LSI Denny JA, merilis hasil survei terbaru terkait golput di Pilpres 2019.
Survei yang dilakukan 18-25 Februari 2019 terhadap 1.200 responden menunjukkan golput bisa membawa kerugian bagi kedua kubu yang tengah berkompetisi.
Elektabilitas pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin meskipun unggul 27,8 persen atas pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga, nyatanya masih belum aman.
Sebab, jika berkaca dari angka golput di 2014 mencapai 30,42 persen.
Pasangan nomor urut 01 juga terbilang paling banyak dirugikan jika angka golput tinggi.
Salah satunya, di segmen pemilih minoritas.
Jokowi-Ma'ruf sudah unggul 68,7 persen, yakni 80,3 persen berbanding 11,6 persen milik Prabowo-Sandi. Namun, jika banyak terjadi golput maka pemilih Jokowi akan berkurang.