Mahyudin Sebut Golkar Merugi Jika Erwin Aksa Sampai Pindah Partai
Mahyudin, mengatakan Erwin Aksa sebagai kader Golkar harus menerima konsekuensi dari dukungan yang diberikannya kepada Prabowo-Sandiaga
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Mahyudin, mengatakan Erwin Aksa sebagai kader Golkar harus menerima konsekuensi dari dukungan yang diberikannya kepada pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut Mahyudin, perbedaan dukungan yang diberikan Erwin Aksa sebagai hal biasa.
Namun, tentunya akan ada konsekuensi dari apa yang dilakukan Erwin Aksa.
Baca: Jokowi Sapa Warga Sebelum Beri Pembekalan Kepada Caleg PDIP dari Dapil DKI Jakarta
"Menurut saya hal yang biasa ada hal seperti Erwin Aksa yang mendukung calon yang bukan didukung oleh partai. Tetapi ya juga Erwin harus menerima konsekuensi dari partai," kata Mahyudin, setelah melakukan sosialisasi empat pilar di GOR Bulutangkis Kecamatan Sanga-Sanga, Kalimantan Timur, Rabu (20/3/2019).
Dia menjelaskan, masing-masing pribadi mempunyai hak politik.
Menurut dia, dukungan yang diberikan Erwin Aksa itu merupakan dinamika yang terjadi dalam partai tersebut.
Baca: Sekjen PPP Ungkap Pengakuan Lukman Hakim Saifuddin Soal Asal Usul Uang yang Disita KPK
"Demokrasi itu tidak pernah bulat. Demokrasi itu pasti ada yang berbeda. Saya kira dinamika yang terjadi di dalam Golkar," kata dia.
Hanya saja, kata dia, jangan sampai sikap dari Erwin Aksa itu menimbulkan konflik kepentingan.
Untuk itu, dia melanjutkan, harus ada konsekuensi yang diterima Erwin Aksa.
Namun, dia meminta, jajaran pengurus tidak mengeluarkan Erwin Aksa dari partai berlambang pohon beringin itu.
Baca: Menteri Syafrudin: Kemajuan Teknologi Hadirkan Nafas Baru Bagi Peradaban Manusia
Sebab, pria berlatarbelakang pengusaha itu, kata dia, merupakan kader potensial.
"Partai bukan perusahaan, partai besar karena ada kader, kalau ada kader potensial misalnya harus dipecat dari keanggotan kalau sampai pindah partai yang rugi partai sendiri. Oleh karena itu sanksi sesuai keputusan partai," katanya.
Sikap Erwin Aksa yang berbalik arah dan mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut #02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019, membuat Partai Golkar mengambil langkah tegas.
Seperti yang disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily yang menekankan bahwa apa yang dilakukan Erwin bukan merupakan cerminan dari apa yang selama ini diputuskan partai.