Jelang Hari Pencoblosan 17 April, Isu Politik Identitas Diprediksi Kian Menguat
Dia mencontohkan kemungkinan politik identitas yang selalu menyertakan unsur SARA.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo memaparkan beberapa isu yang kemungkinan akan hadir menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang.
Dia mencontohkan kemungkinan politik identitas yang selalu menyertakan unsur SARA.
Termasuk kian banyaknya berita palsu atau hoax yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan membuat resah masyarakat.
“Faktanya, politik identitas yang dibungkus retorika etnis religius serta penyebaran hoaks yang semakin meresahkan masyarakat luas,” kata Ari dalam diskusi publik “Pemilu 2019: Pemetaan Potensi Konflik, Gangguan Keamanan, dan Risiko Politik” di Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
Baca: Hasil Survei Indo Barometer Sebulan Jelang Pilpres: Jokowi-Maruf 50,2%, Prabowo-Sandi 28,9%
Meskipun isu-isu tersebut telah ada sejak 4 tahun terakhir namun menurut Ari gambaran sosial politik semacam ini perlu mendapat perhatian yang perlu dicermati.
“Beberapa isu tersebut, seperti SARA dan hoaks adalah gambaran sosial politik kita. Dan ini sangat perlu mendapat perhatian yang perlu dicermati,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan persoalan lain menjelang hari pencoblosan seperti masih ada serentetan potensi masalah terkait sosialisasi peraturan baik KPU maupun Bawaslu serta oknum yang mencurigai adanya keterlibatan Aparatur Negeri Sipil (ASN) dan TNI/Polri.
“Bagaimanapun, stabilitas politik dan keamanan adalah kunci dari sukses tidaknya Pemilu 2019. Jika dua-duanya tidak ada maka yang menjadi pertaruhan adalah persatuan, kesatuan dan keberlangsungan hidup bangsa,” ujar Ari.