Rocky Gerung: Pemilu Itu Urusan Etis, Bukan Teknis
Akademisi Rocky Gerung mengkritik penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi Rocky Gerung mengkritik penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu.
Rocky mengatakan KPU dan Bawaslu terlalu sibuk mengurusi perkara teknis.
Padahal, kata Rocky, pemilu juga juga merupakan urusan etis.
"Saya juga mau kritik KPU juncto Bawaslu. KPU dan Bawaslu terlalu terlibat dalam soal teknis. Seolah-olah pemilu itu cuma urusan teknis. Tapi pemilu urusan etis," ujar Rocky dalam diskusi bertajuk 'Menuju Pemilu Adil dan Berintegritas: Bongkar Carut Marut DPT!', di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Kemudian, ia juga kembali mengkritik Bawaslu yang dinilai sibuk mengurusi jari.
Baca: Ketika Seorang Perempuan Tarik Jokowi Diantara Kerumunan
Rocky menyebut Bawaslu lebih pantas dinamakan "Bawasri".
"Kalau saya percaya penyelenggara pemilu, mau kotak suara pakai kardus atau kertas nasi pun percaya. Tapi baja pun sekarang enggak percaya. Ini soal etis. Kemudian Bawaslu sibuk memeriksa siapa yang angkat jari. Jadi 'Bawasri'," pungkas dosen filsafat UI itu.
Dalam diskusi tersebut, turut hadir pembicara lainnya, yakni Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Neno Warisman, Komisioner KPU Viryan Aziz dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.