Komunitas Srikandi Indonesia Padang Nyatakan Komitmen Menangkan Jokowi-Amin
Dalam kesempatan itu, dibentuk juga susunan kepengurusan Komunitas Srikandi Indonesia DPD Sumatera Barat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bundo kanduong (Ibu-ibu) dari belasan kota dan kabupaten di seluruh Sumatera Barat yang tergabung dalam Komunitas Srikandi Indonesia menyatakan komitmen untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Deklarasi itu berlangsung di Kota Bukit Tinggi (Luak Agam), Minangkabau, Sumatera Barat.
Dalam kesempatan itu, dibentuk juga susunan kepengurusan Komunitas Srikandi Indonesia DPD Sumatera Barat.
Pengurus ini kedepannya akan mengorganisasikan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan pemberdayaan perempuan di daerah Sumatera Barat sesuai dengan visi dan misi KSI.
Ketua KSI, Yanti Rumakna, meyakini, KSI di wilayah Sumatera Barat akan memberikan kontribusi besar bagi bangsa, mengingat Ranah Minang adalah negeri yang kaya dengan peradaban budaya, dan banyak melahirkan tokoh-tokoh bangsa. Misalnya, sebut Yanti, Proklamator Bung Hatta, Agus Salim, Buya Hamka dan banyak nama lainnya.
"Orang-orang minang adalah orang cerdas. Kampung halaman tokoh tokoh bangsa. Terlebih, perempuan perempuan minang. Beberapa pejuang wanita lahir di Sumatra Barat. Kita kenal Siti Manggopoh ataupun Rohana Kudus, hanyalah dua dari sederet perempuan hebat Ranah Minang yang berjuang di zaman penjajahan," ucap Yanti dalam keterangan, Rabu (27/3/2019).
"Hari ini, sejumlah tokoh Minang, juga tercatat sebagai bahagian dari Kabinet Kerja Pemerintahan pak Jokowi dan Jusuf Kalla," tambah Yanti.
Selain itu, kata Yanti, urang awak (sebutan orang Padang) yang berdiri di depan untuk memberikan perannya dalam perubahan pada masyarakat.
Namun, dalam beberapa kali survei, masyarakat Padang yang terkenal dengan ketaatan beribadah dan patuh kepada syariat Islam dalam beberapa tahun terakhir mayoritas masyarakatnya memberikan dukungannya kepada paslon capres dan cawapres lain, karena mengikuti euforia perjuangan menegakkan Islam di bumi nusantara.
"Sayang, semangat puritan yang murni ini ditunggangi kepentingan politik dengan cara penyesatan opini, pemutarbalikan fakta, penyebaran hoax yang kontradiktif dengan semangat keIslaman Jokowi-Makruf yang begitu makruf terhadap masyarakat Islam," tutur Yanti.
Sungguh pun demikian, masyarakat Padang adalah masyarakat yang sangat rasional yang tidak mudah terprovokasi sehingga akhirnya dengan ketajaman pemikirannya menyadari bahwa berita-berita tersebut adalah berita bohong yang mendistorsikan fakta yang sebenarnya terjadi.
Baca: TKN Jokowi-Maruf Tanggapi Putusan Bawaslu untuk Mendes PDTT
Tercatat, dalam beberapa tahun terakhir ini secara latent ditebarkan oleh sebagian komunitas untuk kepentingan dalam rangka pemilihan umum yang akan berlangsung bulan depan April 2019.
"Masyarakat yang religius dan rasional ini menyadari hoax yang ditebarkan oleh komunitas tersebut justru apabila dipercayai dapat menyesatkan masyarakat dalam pandangan agama karena berita hoax yang dihembuskan bertolak belakang dengan realita. Sehingga pada ujungnya bisa mengkoyak keharmonisan kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara," kata Yanti.
Oleh karena itu, kini mereka menyadari bahwa untuk menegakkan Islam di bumi nusantara, mengharmoniskan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mendorong Indonesia untuk lebih maju dan sejahtera, kini mereka mendukung kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Amin untuk menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode kepemimpinan 2019-2024.
"Kita ketahui, dari tradisi sejak dahulu kala dalam garis keturunan berkeluarga, Inang-inang menjadi motor penggerak dalam pembentukan keluarga, lingkungan kerabat, masyarakat di daerah Padang. Dan selayaknya dalam perannya dalam bermasyarakat, inang-inang ini pulalah yang berdiri di depan untuk memberikan perubahan pada masyarakat menuntun kejalan yang lurus, mengarahkan pilihan sesuai dengan kejernihan berfikir logis pasangan mana yang lebih Islami," tukas Yanti.