TKN Sebut Puluhan Juta Rakyat Belum Mampu Beli Jas
Tiurmaida Tampubolon menilai alasan kubu Prabowo-Sandi menggunakan jas untuk menghormati rakyat sangat menggelikan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Tribunnews,Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Hanura yang juga Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Tiurmaida Tampubolon menilai alasan kubu Prabowo-Sandi menggunakan jas untuk menghormati rakyat sangat menggelikan.
Justru menurutnya yang disebut menghormati rakyat adalah dengan tampil sederhana, tanpa jas.
"Tampil berpakaian sederhana yang bisa digapai rakyat Indonesia kebanyakan, bukan dengan stelan jas mahal sampai puluhan juta sementara umumnya rakyat Indonesia belum mampu membelinya," kata Tiurmaida Tampubolon, Rabu (27/3/2019).
Baca: Maruf Amin Sepakat dengan Jokowi Soal Rabu Putih
Menurutnya Jokowi telah mencontohkan hal baik dengan mengenakan kemeja putih dalam kampanyenya.
Karena Kemeja putih sangat sederhana dan hampir semua masyarakat memilikinya.
"Yang dicontohkan Pak Jokowi sudah tepat yaitu berpakaian kemeja putih sederhana yang kebanyakan rakyat memilikinya," katanya.
Sebelumnya, Kordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara terkait pidato Jokowi yang meminta masyarakat mencoblos pasangan calon yang mengenakan baju putih, karena jas merupakan pakaian eropa dan mahal.
Untuk diketahui dalam desain surat suara Pemilu Presiden 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf mengenakan pakaian putih lengkap dengan peci hitam.
Baca: BPN Sebut Ajakan Jokowi Pakai Baju Putih Saat Hari Pencoblosan Tabrak Asas Pemilu
Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandi mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam dan dasi berwarna merah.
Keduanya juga terlihat mengenakan kopiah watna hitam.
Dahnil mengatakan Pak Prabowo memilih menggunakan jas karena menghormati Pemilu sebagai acara formal kenegaraan sesuai dengan peraturan Presiden nomor 71 tahun 2018 tentang pakaian resmi kenegaraan.
"PP itu ditandatangani oleh Presiden Joko widodo semoga beliau masih ingat," kata Dahnil saat dihubungi, Rabu, (27/3/2019).
Bahkan menurut Dahnil pakaian jas yang disebut pakaian eropa, digunakan Jokowi dalam gambar resmi presiden yang ditempel di sekolah dan gedung pemerintahan.
"Mohon tanyakan kepada beliau apakah beliau menyemarakkan pakaian eropa" katanya.
Baca: BPN Nilai Ajakan Jokowi Kenakan Baju Putih ke TPS akan Picu Konflik
Menurut Dahnil sangat tidak elok. Seorang presiden melontarkan pernyataan seperti itu.
Apa yang disampaikan tersebut menurutnya bisa mengindikasikan Jokowi seolah tak pernah membaca.
"Dan jangan lupa semua bapak bangsa kita mulai bung Karno, Bung Hatta dan lainnya mengenakan jas dalam agenda-agenda resminya," katanya.
Menurut Dahnil apa yang dilakukan Prabowo juga merupakan bentuk penghormatan kepada masyarakat.
Karena menggunakan pakaian yang pantas dan sesuai dengan kebutuhan.