TKN Yakin KPU Tak Pilih Tempat Angker untuk Rekapitulasi Suara Pemilu
Arsul Sani meyakini KPU tak akan memilih tempat angker untuk melakukan rekapitulasi suara hasil Pemilu 2019.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani meyakini KPU tak akan memilih tempat angker untuk melakukan rekapitulasi suara hasil Pemilu 2019.
Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais yang meminta rekapitulasi suara Pemilu 2019 tidak dilakukan di Hotel Borobudur dengan alasan angker.
Untuk diketahui pada Pemilu Presiden 2014 lalu, KPU menggelar rekapitulasi suara di Hotel Borobudur, Jakarta.
"Kita serahkan saja, kita percayalah. Yang jelas KPU akan memilih tempat yang baik ya, tidak angker untuk penghitungan suara. Apakah itu di hotel, di gedung, itu kita percayakan saja sama KPU," ucap Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Menurutnya, pemilihan lokasi rekapitulasi suara Pemilu merupakan kewenangan KPU.
"TKN itu secara prinsip hal-hal yang merupakan kewenangan dari penyelenggara pemilu itu sudah diberikan kewenangan dalam UU Nomor 7 Tahun 2017. Itu kita percayakan kepada KPU ya," terang Arsul.
Namun, pihak TKN juga memiliki keinginan tertentu terkait pemilihan lokasi penghitungan suara.
Sekjen PPP itu berkelakar tempatnya tersebut harus ada pendingin ruangan atau AC.
"Bagi TKN yang penting tidak angker, ada AC sehingga yang nungguin itu enggak panas. enggak gerah dan tersedia konsumsi yang cukup, sehingga kita enggak kelaparan, udah itu saja," pungkas Arsul.
Baca: TKN Jokowi-Maruf Tanggapi Putusan Bawaslu untuk Mendes PDTT
Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Kehormaan PAN yang juga Anggota Dewan Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais meminta rekapitulasi suara Pemilu 2019 tidak dilakukan di Hotel Borobudur.
"Selain DPT harus segera dibenahi, besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di hotel Borobudur," kata Amien usai diskusi masalah Daftar Pemilih Tetap, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (26/3/2019).
Alasannya menurut Amien, di Hotel Borobudur banyak jin dan genderuwonya. Selain itu, kata Mantan Ketua MPR itu, di hotel yang terletak di Jakarta Pusat tersebut, banyak peretas alias hacker.
"Mereka banyak jin banyak genedruwo disana. Sekali kali jangan di hotel Borobuur banyak sekali hacker," katanya.
Amien menyarankan agar rekapitulasi suara Pemilu dilakukan di kantor KPU atau tidak di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta
"Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur itu. apa Borobudur itu. lebih baik di DPR, itu yang paling untuk hari ini," katanya.