Andi Arief Kembali Menyindir, Kali Ini Tentang Ajakan Pakai Baju Putih Jokowi
"Soal berpakaian saja dia terang-terangan berbohong," kritik Andi Arief.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengkritik ucapan calon presiden petahana Jokowi, soal baju putih dan jas.
Jokowi meminta warga Dumai, Riau, pada 17 April 2019, berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak pilihnya.
"Tinggal 22 hari lagi, saya titip mari kita mengajak kawan-kawan kita, saudara sekampung, datang ke TPS," ujar Jokowi saat kampanye terbuka di Bundaran Bukit Gelanggang, Selasa (26/3/2019) sore.
Capres nomor urut 01 itu pun meminta warga Dumai untuk tidak salah memilih pasangan capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019. Di mana, dirinya bersama cawapres Maruf Amin menggunakan baju putih.
"Coblos itu bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," ucap Jokowi.
Jokowi pun menjelaskan, alasan dirinya dan Maruf Amin menggunakan baju putih, untuk foto kertas suara, karena menggambarkan kesederhanaan.
"Kenapa pakai baju putih? Karena baju putih itu murah, semua rakyat Indonesia memiliki. Kalau pakai jas mahal, dan jas itu pakaian Eropa, Amerika, orang Indonesia cukup pake baju yang murah, baju putih seperti yang saya pakai," papar Jokowi sembari mengajak pendukungnya mengacungkan jempol.
Baca: Wiranto Menganalogikan Pilpres Seperti Milih Sopir Bus: Yang Kurus Bisa Gemuk, yang Gemuk Bisa Kurus
"Saudara-saudara sekalian jas itu bukan tradisi nenek moyang kita. Patih Gajah Mada tidak memakai baju. Bahkan Ken Arok itu memakai sarung," tulis Andi Arief, Kamis (28/3/2019).
"Soal berpakaian saja dia terang-terangan berbohong," sambungnya.
"Lebih baik kehilangan penggagas baju putih ketimbang kehilangan kerukunan Indonesia," tambahnya.
Baca: Faisal Basri Ingatkan Risiko Besarnya Pembiayaan Anggaran dari Penerbitan Surat Utang
Sebelumnya, Nizar Zahro, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, merespons sindirian capres nomor urut 01 Joko Widodo, soal jas pakaian Eropa dan Amerika.
Menurutnya, penggunaan jas merupakan pakaian formal suatu pemimpin negara. Sehingga, hal itu tak perlu dipermasalahkan.
"Kalau pakai jas itu baju Eropa, lantas jas Pak Presiden dan Wakil Presiden yang ditaroh di sekolah-sekolah, kantor kepala desa, di kantor kecamatan itu kan, mohon maaf, apakah Pak Jokowi mengkritik diri sendiri apa gimana?" kata Nizar Zahro di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
Baca: Ngetes Fitur Baru Transmisi Retarder di Bus Hino RN 285 Lewat Jelajah Pulau Jawa