TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon tidak ambil pusing dengan ajakan Jokowi kepada pendukungnya agar memakai baju putih ke TPS pada 17 April nanti.

Hal itu menurut Fadli sesuai dengan keinginannya memutihkan Jakarta. Ia juga kebetulan berencana mengenakan baju putih saat mencoblos nanti.

"Jadi kami juga memang berencana untuk pakai putih gitu. Jadi kalau apa aja kan, yang penting engga ada simbol-simbol dan sebagainya. Saya kira itu masalah biasa aja," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Baca: Survei CSIS: Jokowi Unggul 18,1 Persen atas Prabowo

Menurut Fadli mengenakan baju putih keTPS tidak akan melanggar azas rahasia Pemilu, bila semua masyarakat baik pendukung 01 ataupun 02 mengenakan baju putih. Selain itu warna putih juga menjadi simbol gerakan perubahan, misalnya putihkan Jakarta saat Pilkada DKI 2017 lalu.

"Kalau kita dari awal kan selalu mau putihkan Jakarta, putihkan solo, selalu pakai putih. Seragam Gerindra juga kebetulan putih juga. Pak prabowo juga selalu pakai baju putih," katanya.

Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada warga Dumai, Riau, pada 17 April 2019 untuk berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan baju putih sesuai dengan pakaian yang dikenakan Jokowi-Ma'ruf di surat suara.
Capres nomor urut 01 itu pun meminta warga Dumai untuk tidak salah memilih pasangan capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019.

Dimana, dirinya bersama cawapres Ma'ruf Amin menggunakan baju putih.

"Jangan lupa saya ingatkan 17 April itu kita pakai baju putih, karena yang mau dicoblos bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," kata Jokowi di Dumai.