Hasto Kristiyanto: Politik Pertahanan Jokowi Bangun Kedaulatan Bangsa
Hasto Kristiyanto menyebut Jokowi mampu menjelaskan secara komprehensif konsepsi politik pertahanan dalam debat keempat Pilpres 2019.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut Jokowi mampu menjelaskan secara komprehensif konsepsi politik pertahanan dalam debat keempat Pilpres 2019.
"Pemahaman terjadap titik-titik strategis guna melindungi seluruh kawasan Indonesia dari Aceh hingga Papua dan dari Miangas hingga ke Rote menjadi daya kejut Pak Jokowi," kata Hasto di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Baca: TKN: Politik Pertahanan Jokowi Bangun Kedaulatan Bangsa
politik pertahanan Jokowi terlihat dari pembangunan devisi 3 Kostrad, pengembangan Komando AU di Biak, Armada AL di sorong.
Selain itu, gelar pasukan di 4 titik penting, Natuna, Morotai, Saumlaki, Biak.
Demikian halnya terhadap peningkatan kemampuan radar maritim dan udara di 19 titik terkoneksi.
"Pentingnya kemampuan gelar pasukan terintegrasi diseluruh negeri adalah kunci. Gelar kekuatan pertahanan yang tidak Jawa sentris. Kesemuanya sangat hakiki, menyentuh aspek filosofi politik pertahanan hingga pemahaman pada pentingnya melindungi kedaulatan negeri," jelas Hasto.
Baca: TKN: Jokowi Visioner Siapkan Kemajuan Bangsa dengan Teknologi, Prabowo Disibukkan Retorika Pribadi
Hasto pun menilai, debat capres keempat ini pun tampil kontras.
"Pak Jokowi yang sipil lebih percaya pada TNI, sementara Pak Prabowo tidak percaya pada laporan TNI," jelas Hasto.