Jokowi Akui Dirinya Semakin Kurus Setelah Keliling 4 Provinsi Sehari Semalam untuk Kampanye
Capres petahana Joko Widodo alias Jokowi mengakui semakin kurus setelah keliling di empat provinsi kemarin Selasa (2/4/2019)
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Fathul Amanah
Capres petahana Joko Widodo alias Jokowi mengakui semakin kurus setelah keliling di empat provinsi kemarin Selasa (2/4/2019)
TRIBUNNEWS.COM - Capres petahana Joko Widodo alias Jokowi mengaku semakin kurus.
Jokowi mengaku semakin kurus setelah berkeliling keempat provinsi dalam sehari satu malam pada Selasa (2/4/2019) kemarin.
Sebaliknya, ia tak merasa lelah meski telah berpindah-pindah tempat kegiatan untuk kepentingan kampanye terbuka PIlpres 2019.
Baca: Live Streaming Trans7 Mata Najwa Debat Usai Debat, Malam Ini Pukul 20.00 WIB
Pengakuannya itu ia tuliskan dalam unggahan terbaru akun Instagram Jokowi, @jokowi pada Rabu (3/4/2019) sore ini.
Jokowi mengunggah sebuah foto dalam kunjungannya ke Ngawi dalam kampanye terbuka.
Foto yang Jokowi unggah memperlihatkan saat capres 01 memegang telefon genggam hendak melakukan foto selfie bersama warga.
Tak lupa ia menuliskan sebuah pernyataan bahwa para warga yang hadir dalam acaranya terlihat ceria meski telah menunggu kehadiran caprs 01 selama empat jam.
Jokowi di akhir keterangan gambarnya, Jokowi mengaku tak lelah namun semakin kurus.
Ditambahkanpula emoticon senyum setelah pengakuannya itu.
Seperti ini unggahannya.
Warga Kabupaten Ngawi sudah empat jam menunggu ketika saya tiba di Gedung Olah Raga Bung Hatta, pukul delapan tadi malam.
Alhamdulillah, wajah mereka tetap ceria.
Mereka mahfum, sehari semalam kemarin, saya telah berpindah-pindah ke empat provinsi: Papua, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, lalu Jawa Timur ini.
Lelah? Tidak.
Makin kurus? Iya. (emoticon)
Kampanye di Ngawi
Dikutip dari TribunJatim.com, setelah kampanye akbar di Banyuwangi, Jember, dan Malang, Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kampanyenya di GOR Bung Hatta, Kabupaten Ngawi, Selasa (2/4/2019) malam.
Selain menyasar calon pemilih, intensnya kehadiran Jokowi di Jatim ini diakui PDI Perjuangan Jatim semakin meningkatkan semangat para kader PDIP untuk memenangkan baik Pilpres maupun Pileg.
“Program-program nyata beliau telah dirasakan manfaatnya oleh warga. Jadi ini melipatgandakan semangat untuk terus menggemakan satu paket pemenangan, yaitu Pak Jokowi dan PDI Perjuangan,” ujar Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Rabu (3/4/2019).
Optimisme tersebut semakin besar ketika program-program baru Jokowi terutama 3 “kartu sakti”, yaitu Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Pra-Kerja mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.
“Kartu Sembako Murah membuat warga dan ibu-ibu tak perlu galau soal kebutuhan pangan. KIP Kuliah akan mencetak berjuta sarjana untuk kemajuan bangsa. Kartu Pra-Kerja mencetak SDM berdaya saing tinggi sehingga sangat kompetitif di dunia kerja,” kata Kusnadi.
“Semua itu selaras dan terus diperjuangkan oleh PDI Perjuangan,” lanjutnya.
Baca: Survei Terbaru Jokowi vs Prabowo Versi 4 Lembaga, 2 Minggu Jelang Pilpres
Dia menambahkan, saat ini seluruh infrastruktur partai, dari provinsi sampai anak ranting, telah siap menyambut Pilpres dan pemilu legislatif 17 April.
Sekitar 260.000 saksi juga telah disiapkan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
“Insya Allah, dengan dukungan warga, tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis, kelompok perempuan, komunitas milenial, dan berbagai elemen lain, suara 01 dan PDI Perjuangan kian menanjak menang di Jawa Timur dan Indonesia,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim tersebut.
Selaras dengan Kusnadi, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari menambahkan, saat ini di berbagai lapisan warga, Jokowi dan PDIP mendapat sambutan yang luar biasa.
Hal tersebut tidak terlepas dari komitmen Jokowi dan PDIP untuk terus menjalankan program kerakyatan serta menjaga Indonesia sebagai rumah yang ramah bagi seluruh warga.
“Konsepsi PDI Perjuangan sebagai rumah kebangsaan Indonesia Raya kami jalankan dengan program-program pro keadilan sosial dan menjadikan kabupaten/kota, provinsi, serta negara ini ramah bagi siapa pun tanpa melihat latar belakang agama, suku, golongan, maupun kemampuan ekonomi,” kata Sri Untari.
(Tribunnews.com/Chrysnha)