Perusahaan Listrik Malaysia Belajar Sistem Kelistrikan ke Indonesia
Sebanyak 24 pegawai PETROS akan menjalani program FODP di Unit Bisnis Pembangkitan Priok milik PLN Indonesia Power.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan listrik Malaysia, Petroleum Sarawak Berhad (PETROS) belajar sistem kelistrikan dengan PLN Indonesia Power (PLN IP).
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, untuk memperkuat sistem kelistrikan di Asean, perlu dilakukan kolaborasi dengan mitra yang ada di negara Asia Tenggara lain, salah satunya dengan PETROS yang berkedudukan di wilayah perbatasan dengan Indonesia.
Menurutnya, melalui kolaborasi strategis dengan PETROS, PLN IP memulai program pengembangan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
Baca juga: Usung Kolaborasi, PLN Dukung Optimalisasi PLTSa Solo Sulap Sampah Jadi Energi Listrik
Langkah ini diawali dengan menjalankan program Field Operation Development Program (FODP), sebuah inisiatif untuk meningkatkan kapabilitas tim operasi dari PETROS.
"FODP di PLN Indonesia Power bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam operasional pembangkit listrik," tutur Edwin dalam keterangannya, Senin (2/11/2024).
Sebanyak 24 pegawai PETROS akan menjalani program FODP di Unit Bisnis Pembangkitan Priok milik PLN Indonesia Power.
Program ini menggunakan skema On Job Training, memberikan pengalaman langsung dalam operasional pembangkit listrik.
"Harapannya, para peserta dapat membawa pulang pengetahuan dan keterampilan mendalam untuk mendukung efisiensi dan keandalan sistem energi di Sarawak, Malaysia," tambah Edwin.
Dengan berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman, PLN Indonesia Power bersama PETROS siap berkontribusi dalam menciptakan masa depan energi yang lebih andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
"Kami juga mengembangkan bisnis melalui beyond KWh. Melalui kolaborasi dengan PETROS ini kami harapkan dapat memperkuat sistem di ASEAN," tutur Edwin.