Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Akan Impor Gandum untuk Pakan Ternak

Pemerintah akan membuka keran impor gandum untuk pakan ternak sebagai pengganti jagung pakan yang diimpor.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pemerintah Akan Impor Gandum untuk Pakan Ternak
Bloomberg
Pemerintah Indonesia akan membuka keran impor gandum untuk pakan ternak sebagai pengganti jagung pakan yang diimpor. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkap pemerintah akan membuka keran impor gandum untuk pakan ternak sebagai pengganti jagung pakan yang diimpor pemerintah.

Pemerintah tak lagi mengimpor jagung pakan pada tahun ini karena keran impornya memang disetop.

"Kalau kita kan jagungnya mudah-mudahan banyak nih [produksinya] karena harganya bagus. Sekarang pinggir-pinggir jalan aja ditanam jagung. Itu tentu kita harus membeli [hasil produksi] petani kita," kata Zulhas, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (7/1/2025).

"Nah, karena itu tadi sepakat, nanti ada pengganti jagung untuk pakan itu, ada gandum. Gandum untuk pakan," lanjutnya.

Ia menyebut keputusan impor ini masih harus ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi terbatas (rakortas).

Rakortas akan membahas jumlah gandum pakan yang akan diimpor agar tidak membanjiri dalam negeri.

Berita Rekomendasi

Sebab, bila nantinya gandum impor membanjiri dalam negeri, hasil produksi petani jagung lokal malah tidak akan terserap.

"Nanti kalau ada impor gandum untuk ternak, harus dirakorkan berapa kebutuhannya. Karena kalau itu banjir, nanti jagungnya kan gak terserap oleh pabrik-pabrik karena sudah diganti oleh gandum untuk ternak," ujar Zulhas.

"Nanti harganya anjlok lagi, petani jadi sulit lagi. Jadi itu perlu dirakortaskan," sambungnya.

Impor jagung yang akan disetop impornya adalah jagung konsumsi. Pemerintah menargetkan produksi jagung konsumsi di dalam negeri bisa mencapai 16 juta ton lebih di tahun 2025.

Baca juga: Indonesia Makin Bergantung Pada Gandum, Volume Impor Melonjak Tajam di Januari-September 2024

"Kira-kira jagung kita akan produksi 16.683.832 ton jagung. Kebutuhan 13 juta ton. Lebih, bisa ekspor kita," kata Zulhas usai menghadiri acara Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2025 di Graha Mandiri Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).

Zulhas bilang, melalui Rapat Koordinasi Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2025 ini pemerintah menekankan bahwa produksi jagung dalam negeri perlu digenjot utamanya kebutuhan untuk industri.

Sebab menurutnya kualitas jagung lokal masih belum memenuhi standar untuk industri. "Kita harus paksa untuk meningkatkan kualitas jagung dari lokal kita sehingga bisa diserap oleh industri," jelasnya.

Baca juga: IFW Minta Pemerintah Melek, Gandum Pangan Disulap Jadi Bahan Pakan 

Maka dari itu, pemerintah menetapkan masih akan ada jagung untuk kebutuhan industri sebesar 900 ribu ton pada tahun ini.

Jumlah ini menyusut dibandingkan permintaan impor jagung industri tahun 2024 sebesar 1,7 juta ton.

"Oleh karena itu tadi kita putuskan, hanya kita setujui, 900 ribu ton. Jadi dari 1,7 juta ton permintaan (impor) untuk industri jagung, kita setujui hanya 900 ribu ton," papar Zulhas.

"Yang selebihnya, kita harus mampu meningkatkan pertanian kita sehingga memenuhi persyaratan industri," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas