Mengaku Keponakan Prabowo di Minahasa, Keluarga Ini Bikin Deklarasi Dukung Pasangan Jokowi-Ma’ruf
"Alasan (kami) memilih sama Bapak Jokowi karena dari hati sanubari," ungkap Freddy Lumansik alias Eddy.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah orang yang mengaku keluarga Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dari Minahasa, Sulawesi Utara, meyatakan memberikan dukungan politik kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Kami sembilan bersaudara, tinggal kami bertiga, kakak saya Servius Lumansik, Fredy Lumansik dan saya sendiri Adri Lumansik. Kami keturunan dari Thomas Sigar dan Yenny Masmoa. Kami semua adalah keponakan asli Bapak Prabowo Subianto. Kami ini keluarga Sigar, yang berada di sini menjunjung Bapak Jokowi 1," ujar Adri Lumansik yang mengaku keponakan Prabowo Subianto di acara deklarasi.
Deklarasi keluarga yang disebut masih memiliki kerabat dengan Dora Sigar Djojohadikusumo, Ibunda Capres 02 Prabowo Subianto, itu dilaksanakan di Desa Tonoulet, Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara.
Tiga orang yang mengaku keponakan Prabowo Subianto ini didampingi saudara perempuan mereka bernama Corryantow Sigar dan Adeleida Sigar. Mereka merupakan anak-anak dari pernikahan Andre Sigar dengan Agustin Sigar, sepupu Prabowo.
Acara deklarasi dihadiri lebih dari seratusan warga Tonoulet dan sekitarnya berlangsung meriah.
Sejumlah Pengurus Relawan Bravo 5 Pusat turut hadir untuk menyaksikan jalannya deklarasi dukungan keluarga kerabat dekat Prabowo kepada Capres 01, Ir. H. Joko Widodo - Prof.Dr. KH. Ma'ruf Amin.
Baca: Pesan Prabowo dari Padang: Jaga TPS dari Kecurangan, Jangan Sampai Hantu dan Orang Mati Ikut Milih
Antara lain, Laksda TNI (Purn) Fred Lonan, Koordinator Wilayah Relawan Bravo 5 Sulawesi Utara dan Deputi Pengkajian Strategis Bravo-5 Pusat, Doris Pandjaitan, Mayjen TNI (Purn) Jul Effendi, dan Brigjen TNI (Purn) SP. Sitorus dan beberapa pengurus lainnya.
"Tabea Wea," begitu ucap salam khas Minahasa mengawali sambutan Fred Lonan, dan dijawab serentak hadirin "Tabea Waya" yang terdengar semarak.
Baca: Mei, Arai Segera Rilis Seri Helm Terbaru Replika Para Pembalap
Dalam sambutannya Fred Lonan menceritakan penyelenggaraan deklarasi hingga para Pengurus Bravo5 Pusat merasa perlu hadir bersama relawan Bravo 5 Sulawesi Utara. "Kira-kira 7-8 hari lalu masuk pesan Whatsapp, lho ini dari siapa ? Ternyata dari Pak Fredy Lumansik. Pak Fredy mengundang Tim Bravo 5,” ungkap Fred Lonan.
Isi pesannya, lanjut Fred Lonan membacakan pesan Whatsapp tersebut, “Mohon berkenan hadir dalam silaturahmi di Desa Tonoulet”. Langsung kita kontak teman-teman: Pak Ruhut, Ibu Doris Pandjaitan_adiknya Pak Luhut Pandjaitan. Oh, kita perlu sambut ini, kita perlu datang. Berdasarkan undangan itu maka siang hari ini kita hadir," kata Fred Lonan.
Fred Lonan menyatakan, Presiden Ir. Joko Widodo dan Pemerintahannya tidak pernah berkata bohong atau membuat berita hoax. “Pak Jokowi dan [emerintahannya tidak pernah bercerita terbalik (memutar-balikkan fakta),” kata Fred Lonan.
Fredy Lumansik yang mewakili kedua saudara laki-laki mengamini apa yang diungkapkan Pengurus Bravo 5 Pusat. "Alasan (kami) memilih sama Bapak Jokowi karena dari hati sanubari," ungkap Freddy Lumansik alias Eddy.
Doris Pandjaitan, yang merupakan adik kandung Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang pernah bermukim selama sebulan di rumah Almarhum Erick Samula di Tomohon semasa menjalankan tugas sebagai wartawan, menyatakan memiliki kenangan tentang Tomohon, tentang Langowan, Kakas.
“Sekarang saya datang di Desa Tonoulet di Kecamatan Langoan, Kami berbesar hati, karena kami diundang dan diterima dengan baik sekali di sini, mendengarkan Deklarasi Keluarga Besar Sigar untuk mendukung Pak Jokowi satu kali lagi,” ungkap Doris dalam sambutannya.
Doris Pandjaitan mengingatkan semua pihak agar secara bijak bisa memaknai arti Deklarasi Dukungan Keluarga Besar Dora Sigar untuk Capres No. 01 Ir. H. Joko Widodo – Prof.Dr. KH. Ma’ruf Amin.
“Kami bukan mengatakan mereka berpihak kepada kami, tapi kami ingin mengatakan benar-benar di Desa Tonoulet ini demokrasi ditegakkan. Bahwa orang boleh berhak berbeda pendapat dan menyatakan pilihannya dengan baik, aman dan tepat,“ ungkap Doris Pandjaitan.