Menurut Hasto, Sosok Fadli Zon dan Ratna Sarumpaet Berdampak Negatif ke Pemilih di Sumatera Barat
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto mengatakan, Archandar yang merupakan putra daerah asal Padang adalah negosiator yang baik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar dalam kampanye terbuka disebut membantu menaikan suara Paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf di Sumatera Barat.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto mengatakan, Archandar yang merupakan putra daerah asal Padang adalah negosiator yang baik.
Menurut Hasto, Arcandra adalah efek kejut lantaran di wilayah itu sebelumnya diketahui adalah basis suara Paslon 02.
"Meskipun beliau tidak ikut kampanye tetapi pak Archandra menjadi negosiator yang ulung," kata Hasto sebelum melakukan perjalan ke Jawa Barat di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).
Baca: Warganet Soroti Isu People Power ala Amien Rais
Sekjen PDI Perjuangan itu menegaskan, sampai dua kali bahwa Arcandra seorang negoisator yang handal.
Diketahui, Arcandra belum lama ini menghadiri kegiatan Festival Minang United di kampung halamannya.
Di depan ribuan milenial yang hadir, Arcandra didapuk membacakan ayat - ayat suci Alquran sekaligus menyampaikan ceramah.
"Ketika Pak Arcandra mengaji di Sumatera Barat ini ternyata berdampak positif, ternyata Pak Jokowi bukan hanya orang baik tetapi juga memilih orrang - orang yang baik," ujar Hasto.
Hasto menyebut, masyarakat di 'Ranah Minang' yang dikenal agamis ini bisa dibilang jengah akan maraknya fitnah dan hoaks.
Tidak bisa dipungkiri, kekalahan Jokowi di Pemilu 2014 di wilayah tersebut salah satu faktornya dipengaruhi kabar miring menyudutkan mantan Gubernur Jakarta itu.
Untuk itu, Hasto menyebut kenaikan elektabilitas terus terjadi di Ranah Minang itu.
"Mereka melihat juga perilaku siapa yang dibelakang Pak Prabowo dan Pak Sandi ya sosok seerti Pak Amien, Pak Fadli Zon, Ratna Sarumpaet, Habib Rizieq itu lama- lama juga berdampak negatif juga di Sumatera Barat," pukasnya.