Warga NU Madura Berikrar Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin
Sekitar 4.000 warga Nahdlatul Ulama (NU) berikrar untuk memenangkan pasangan Capres dan Cawapres Jokowi dan KH Ma’ruf Amin.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Sekitar 4.000 warga Nahdlatul Ulama (NU) dari PC NU Bangkalan, PC NU Sampang, PC NU Pamekasan, PC NU Sumenep, PC NU Kepulauan Masalembu dan PC NU Kepulauan Kangean, berikrar untuk memenangkan pasangan Capres dan Cawapres Jokowi dan KH Ma’ruf Amin.
Pernyataan ini diungkapkan dalam Turba PW NU Jawa Timur dan Konsolidasi Organisasi NU Zona Madura Raya, dalam rangka Harlah NU ke-96 di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Anwar, Klompek, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, asuhan KH Mahrus Aly, Sabtu (6/4/2019).
Dalam ikrar yang dipimpin Ketua Tanfidiyah PW NU Jatim, KH Marzuki Mustamar, sebagai kader, warga dan pengurus NU juga berikrar dan berjanji setia dan meyakini agama Islam.
Mengikuti akidah ajaran ulama, para habaib ahli sunnah waljamaah. Tetap setia pada organisasi ulama, yakni NU sampai.
"Tidak akan mendukung kelompok, partai dan organisasi manapun yang bertentangan dengan ajaran Islam dan NU. Setia mencintai, membela kesatuan dan persatuan NKRI. Siap bela Islam, bela NU dan membela NKRI," ujar Marzuki Mustamar.
Dikatakan, sebagai warga nahdiyin harus bangga dan bersyukur, karena calon wakil presiden (KH Ma’ruf Amin) dari NU.
Jika dalam Pilpres 17 April 2019 mendatang menang, warga NU tidak perlu mencemaskan apakah NU dapat kebagian jatah menteri atau tidak.
Baca: Kronologis Oknum Polisi Terciduk Ganjal Mesin ATM di Bandar Lampung
Sebab, jabatan KH Ma’aruf Amin, sebagai wakil presiden merupakan jabatan yang strategis. Nilainya lebih dari 10 menteri.
Namun dia percaya dan yakin, Jokowi nanti akan memberikan porsi besar bagi NU untuk jabatan menteri.
Misalnya, di NU terdapat orang yang ahli di bidang pendidikan, ahli pertanian, maka jabatannya itu akan diberikan kepada NU terlebih dahulu.
"Jadi, kalau nanti kita diberi kemenangan, Insha Allah pesantren nyaman dan tidak menutup kemungkinan ada menteri pesantren. Tapi kalau kita kalah, jangan harap NU dapat jatah menteri," kata Marzuki Mustamar kepada Tribunjatim.com.
Karena itu, jika dalam pilpres ini terdapat calon yang pengusungnya tidak NU, tapi sebagian dari kalangan wahabi agat tidak didukung.
"Jangan mau ditipu serta jangan mau dibohongi, apalagi mencoblos, tidak usah," kata Marzuki Mustamar.
Selain berikrar, saat itu juga KH Gus Halil Nawawi, dari Ponpes Sidogiri, Pasuruan, membacakan istruksi PW NU Jatim, ditujukan kepada seluruh pengurus NU, Banom NU, nahdiyin dan nahdiyat Jawa Timur, agar aktif menyukseskan pemilu ini. Baik pemilihan DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI, DPD dan pilpres.