Soal Survei Internal Prabowo - Sandi, Ferdinand : Siapapun Boleh Percaya Boleh Tidak
"Itu adalah hasil riset survei yang dilakukan internal. Silakan mau percaya, mau tidak percaya juga silakan. Tidak apa-apa," ujarnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, mengklaim berdasarkan survei internal, elektabilitas pasangan 02 berada pada angka 62 persen, sementara pasangan Joko Widodo (Jokowi) - KH Maruf Amin 38 persen.
"Itu adalah hasil riset survei yang dilakukan internal. Silakan mau percaya, mau tidak percaya juga silakan. Tidak apa-apa," ujar anggota BPN Prabowo - Sandi, Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Selasa (9/4/2019).
Survei ini menurut politikus Demokrat ini, bagian dari tanggung jawab moral BPN untuk menyampaikan apa yang diperoleh di lapangan.
"Jadi siapa pun boleh percaya dan siapa pun boleh tidak percaya. Tetapi bagi kami inilah demokrasi, siapa pun berhak menyuarakan suaranya," jelas Ferdinand Hutahaean.
Untuk itu pula, dia menantang, semua lembaga survei yang memberikan keunggukan kepada Jokowi - Maruf Amin untuk buka-bukaan data di depan publik.
"Kita tantang semua lembaga-lembaga survei yang memberikan keunggulan bagi Jokowi untuk membuka raw data. Kita buka-bukaan di depan media, di depan masyarakat," tegasnya.
Dia memastikan, BPN berani membuka data-data primer dari survei internal tersebut.
"Supaya masyarakat tahu, siapa yang jujur dalam melakukan survei, siapa yang tidak," ucapnya.
"Kita tunggu yang lain apakah berani buka raw data atau survei mentah dari lapangan," tantangnya.
Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sugiono mengklaim berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo-Sandiaga berada pada angka 62 persen, sementara pasangan Jokowi-Maruf 38 persen.
"Berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo berada di angka 62 persen dan Jokowi 38 persen," kata Sugiono di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).
Survei tersebut dilakukan di 34 provinsi sejak Maret 2019.
Survei tersebut melibatkan 1440 responden dengan metode multistage random sampling.
"Melibatkan sekitar 1.440 responden dengan metode multistage random sampling," kata Sugiono.
Hanya saja Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut tidak memaparkan secara rinci mengenai survei internalnya tersebut.
Baca: Ferdinand Tantang Lembaga Survei Buka-bukaan Data Dengan BPN
Alasannya menurut Sugiono survei internal digunakan untuk mengukur kerja tim kampanye dan tidak ada niatan untuk dipublikasikan.
"Sebenarnya ini (survei inernal) hanya untuk melihat bagaimana posisi kita setelah debat capres. Itulah kenapa kami tidak pernah merilis hasil survei internal kami," katanya.