500 Relawan Dibekali Pendidikan Tangkal Hoaks
Penyebaran hoaks itu lebih banyak menyerang pas calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang waktu pencoblosan pada 17 April 2019, penyebaran informasi hoaks semakin masif.
Penyebaran hoaks itu lebih banyak menyerang pas calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), telah mengidentifikasi hoaks di media sosial sejak Agustus 2018.
Saat itu ada 25 hoaks yang sudah diidentifikasi, diverifikasi dan divalidasi.
Meningkat di Desember 2018 sebanyak 75 hoaks, Januari 2019 ada 175 hoaks, Februari 353 hoaks dan Maret 453 hoaks.
Untuk membantu memerangi hoaks, Relawan Indonesia Jokowi (Reliji) mengintensifkan kampanye door to door untuk menangkal hoaks.
Ketua Umum Kornas Reliji, Bursah Zarnubi, mengatakan para relawan harus aktif mendatangi warga dari rumah ke rumah untuk meluruskan propaganda yang menyerang pasangan Jokowi-Maruf.
"Semakin dekat hari pencoblosan, hoaks menyerang pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin semakin gencar. Mulai dari KH Ma’ruf Amin nanti akan digantikan Ahok, Jokowi antek PKI, isu kerusuhan, hingga rakyat akan semakin susah dan Indonesia akan hancur jika Jokowi kembali terpilih," kata Bursah, dalam keterangannya, Jumat (12/4/2019).
Baca: Diperiksa KPK 6 Jam, Staf Khusus Menteri Agama Akui Dicecar 10 Pertanyaan
Untuk itu, dia mempersiapkan relawan sebagai upaya menangkal penyebaran informasi hoaks. Digelar acara Workshop dan Pelatihan Relawan Kampanye Door to Door wilayah Bogor Raya, di M One Hotel Bogor, Kamis (11/4/2019).
Acara diikuti 500 relawan dari Kabupaten dan Kota Bogor, dan dihadiri Sekretaris TKD Jokowi-Ma’ruf Amin Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
Pada saat, menjalankan tugas para relawan dibekali alat peraga kampanye berupa brosur “Jokowi Presiden pro Rakyat” dan tabloid Tabayyun.
Di kesempatan itu, dia menjelaskan, sejak menjabat sebagai Walikota Solo lalu Gubernur DKI hingga 4,5 tahun memimpin Indonesia, Presiden Jokowi sangat dekat dengan ulama dan umat Islam.
Selain itu, kata dia, Presiden Jokowi banyak membuat program nyata untuk mendorong ekonomi umat seperti membentuk Bank Wakaf dan memfasilitasi kemitraan pengusaha besar dengan pesantren.
"Yang tidak kalah penting adalah pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia di lahan seluas 142 hektar di Depok, yang saat ini sedang berjalan, dan jika sudah selesai akan menjadi salah satu pusat peradaban Islam dunia,” katanya.
Dia menegaskan, Presiden Jokowi layak untuk dipilih kembali.
Menurutnya, prestasi monumental mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan.
“Angka kemiskinan di era Jokowi terus turun hingga 9,6 persen pada Agustus 2018, atau angka kemiskinan terendah dalam sejarah Indonesia. Akses masyarakat kecil terhadap pendidikan dan kesehatan semakin baik melalui program wajib belajar 12 tahun, Kartu Indonesia Pintar, program jaminan kesehatan nasional, dan kartu indonesia sehat,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.