Dradjad H WIbowo: Video Surat Suara Tercoblos di Malaysia Itu Bikin Malu
Dradjad mengatakan, dirinya malu melihat isi video tersebut. Apalagi menurut Dradjad dalam video tersebut diduga warga negara asing ikut terlibat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad Wibowo memberikan tanggapan serius atas bredarnya video viral soal suara Pemilu 2019 dan Pilpres 2019 yang sudah tercoblos di Selangor, Malaysia.
Dradjad mengatakan, dirinya malu melihat isi video tersebut. Apalagi menurut Dradjad dalam video tersebut diduga warga negara asing ikut terlibat.
"Video tersebut sudah viral. Bahkan ada video di mana polisi Diraja Malaysia ikut hadir di TKP. Saya sampai malu melihatnya, karena pihak asing ikut terlibat dalam kejadian ini," ujar Dradjad saat dihubungi, Kamis, (11/4/2019).
Dradjad mengatakan di satu sisi ia memegang teguh asas praduga tak bersalah. Namun video tersebut memberikan indikasi yang kuat adanya kecurangan yang sistematis dan masif.
Baca: Davin Kirana, Caleg yang Surat Suaranya Tercoblos Itu Anak Bos Lion Air dan Dubes RI di Malaysia
"Video tersebut dan berbagai kejadian lain memberi indikasi yang kuat tentang terjadinya kecurangan yang sistematis dan masif. Kejadian lain itu seperti bagi-bagi bingkisan yang marak di berbagai daerah, politik amplop hingga berbagai tekanan oleh oknum-oknum aparat," katanya.
Baca: Tak Terima Anaknya Dicabuli, Warga Trenggalek Hajar Ipar dengan Kayu Hingga Kakinya Patah
Wakil Dewan Kehormatan PAN itu menduga bahwa kejadian surat suara tercoblos di Malaysia itu merupakan bagian dari berbagai kecurangan yang terjadi dalam Pemilu.
Temuan surat suara yang tercoblos itu merupakan puncak gunung es dari berbagai kecurangan yang selama ini tidak terendus.
"Jangan-jangan ini hanya puncak gunung es saja. Meski demikian, sesuai praduga tidak bersalah, saya menyerahkan kepada Bawaslu dan penegak hukum untuk menyidiknya. Mudah-mudahan mereka lebih mementingkan kepentigan negara dan tegaknya hukum dengan adil. Bukan malah ikut menghalalkan segala cara demi kekuasaan," tegas Dradjad.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar membenarkan adanya video surat suara yang sudah tercoblos. Dia memastikan adanya video tersebut berdasarkan laporan dari Panwaslu Kuala Lumpur.
"Jelas ada kegiatan yang TSM (terstruktur, sistematis, dan masif) dalam kegiatan ini. Terbukti PPLN (Panitia Pemilihan luar Negeri) tidak melaksanakan tugas dengan benar," kata Fritz kepada wartawan, Kamis (11/4/2019).
Atas kasus tersebut, Bawaslu RI akan meminta KPU RI menghentikan sementara segala kegiatan pemungutan suara di seluruh wilayah Malaysia hingga kasus ini terang-benderang.
Bawaslu juga meminta KPU melakukan evaluasi kerja khususnya kepada PPLN. Mereka juga sudah membuat laporan terkait kinerja PPLN.
"Kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di seluruh Malaysia sampai semua jelas," tegas Fritz.
Sementara itu, Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengatakan pihaknya tengah mengkroscek kebenaran dalam video yang beredar tersebut.
KPU akan meminta penjelasan persis bagaimana kejadian tersebut kepada Pokja PPLN. "Kita sedang cek kebenarannya dan kejadian persisnya kepada Pokja PPLN," tutur Ilham.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.