Lebih 80 Persen Masyarakat Percaya Netralitas KPU-Bawaslu, Tidak Yakin Ancaman People Power
Adapun 84,7 masyarakat mengaku yakin terhadap KPU, sementara 84,0 persen mengaku yakin terhadap Bawaslu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Charta Politika mengatakan bahwa lebih dari 80 persen masyarakat meyakini KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara dan pengawas pemilu akan bekerja secara netral dan sesuai Undang-Undang.
Adapun 84,7 masyarakat mengaku yakin terhadap KPU, sementara 84,0 persen mengaku yakin terhadap Bawaslu.
Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai ancaman people power seperti yang dikatakan Amien Rais akan sulit dilakukan.
Hal itu karena konteksnya mayoritas pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 76,8 persen mengaku yakin terhadap KPU dan Bawaslu.
"Pada KPU, pemilih Jokowi 90,7 persen yakin. Sedangkan pemilih Prabowo 76,8 persen yang mengatakan yakin. Jadi kalau saya bisa mengatakan agak susah bagi orang seperti Amien Rais mengatakan akan ada people power bahkan mengumpulkan massa dari pemilih pak Prabowo pun saya tidak yakin akan bisa dilakukan," ujar Yunarto, di Kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019).
Baca: Airlangga Apresiasi Tokoh Senior Golkar Bersatu Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Ia juga mengatakan ada kesamaan dari pemilih dua kubu. Yakni memiliki keyakinan bahwa Bawaslu dan KPU dapat melakukan tugasnya sesuai dengan Undang-undang.
Sehingga, kata dia, ia meyakini statement Ketua Dewan Kehormatan PAN itu tidak merepresentasikan keyakinan pemilih Prabowo terhadap netralitas KPU-Bawaslu.
Yunarto pun meyakini people power tidak akan terjadi bila dilihat dari hasil survei yang pihaknya lakukan selama periode 5 hingga 10 April 2019 itu.
"Saya sih berani mengatakan bahwa statement dari Eggy Sudjana dan Amien Rais tidak sesuai dengan representasi bahkan pemilihnya sendiri, termasuk pemilih Prabowo sendiri," tutur Yunarto.
"Jadi people power tidak akan terjadi apabila kita lihat didasarkan pada survei ini kalau hanya berlandaskan klaim dari seorang Amien Rais terkait dengan kecurangan pemilu dan penilaian Amien Rais terhadap kinerja KPU dan Bawaslu," tukasnya.
Diketahui, survei ini dilakukan Charta Politika dengan periode waktu 5 hingga 10 April 2019. Adapun responden dalam survei ini sebesar 2.000 responden dengan margin of error 2,19 persen.