Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkait Allan Nairn, Politikus Gerindra Arief Poyuono Mengaku Berteman dengan Agen CIA

Wakil Ketua umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, membeberkan pertemuan dengan jurnalis Amerika, Allan Nairn.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Terkait Allan Nairn, Politikus Gerindra Arief Poyuono Mengaku Berteman dengan Agen CIA
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Allan Nairn, jurnalis investigasi asal Amerika 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, membeberkan pertemuan dengan jurnalis Amerika, Allan Nairn.

Pertemuan itu jadi heboh karena sang jurnalis, menurut Arief, menyebarkan hoaks lewat tulisan di blog pribadinya.

Arief menceritakan pertemuan tersebut terjadi pada tanggal 20 Maret 2019 di sebuah tempat yang tidak ia sebutkan.

"Itu dia mau klarifikasi dokumen soal pertemuan tanggal 21 Desember 2018. Saya bilang kalau saya enggak ikut dan pertemuan itu memang enggak ada," kata Arief kepada Tribunnews.com, Selasa (16/4/2019).

Dalam sesi wawancara tersebut, Arief menyebut ada seorang agen CIA yang juga turut hadir.

Baca: SEJARAH HARI INI 16 April, Peringatan Hari Suara Sedunia, Berikut Tema untuk Tahun 2019

Agen CIA tersebut, dikatakan Arief, bernama Tednicksen dan dia merupakan kawan baik Arief.

"Dia sudah memperingatkanku soal Allan. Katanya aku harus hati-hati sama dia. Aku juga bilang sama kawanku itu agar tidak muncul," kata Arief.

Agen CIA tersebut, dikatakan Arief, merupakan diplomat yang kini berada di belakang pemerintahan Donald Trump sang Presiden Amerika Serikat.

BERITA REKOMENDASI

"Dia tahu Allan bagaimana, tapi saat itu memang saya sama dia memang ingin bertemu. Karena kebetulan ingin wawancara, dia juga ingin ikut," kata Arief.

Arief Poyuono
Arief Poyuono (KOMPAS IMAGES)

Seperti diketahui, Allan Nairn dalam laporannya pada 21 Desember 2018, Capres Prabowo Subianto menggelar rapat tertutup di kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada malam hari pukul 21.00 sampai pukul 23.15 WIB.

Rapat dihadiri orang-orang lingkaran Prabowo, termasuk Fadli Zon dan Arief Poyuono.

Allan menyebut rapat itu guna membahas langkah konkret menghadapi sejumlah isu strategis, antara lain tuduhan Prabowo-Sandi mendukung khilafah, hingga balas dendam politik terhadap partai yang saat ini berkuasa.

Untuk isu khilafah, rapat memutuskan menunjuk Mayjen TNI (Purn) Arifin Seman menyusun nama yang cocok untuk menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).


"Perombakan besar-besaran di tubuh BIN akan mengarah pada agenda penyerangan terhadap lawan politik dan pelumpuhan kelompok HTI, FPI, JAD, dan yang setara dengan itu," tulis Allan dalam laporannya.

Baca: 6 Situs yang Sediakan Informasi dan Rekam Jejak Caleg di Pemilu 2019, Telusuri Sebelum Memilih

Tugas lain dari BIN nanti, dalam laporan Allan tersebut, adalah melemahkan partai koalisi untuk meningkatkan dominasi Gerindra dalam pemerintahan: PKS dan Partai Demokrat akan digembosi habis-habisan melalui berbagai kasus korupsi lama dan yang baru.

Adapin Allan Nairn akan dilaporkan oleh Arief Poyuono karena Allan diduga menyebarkan berita hoaks kepada capres Prabowo Subianto.

"Allan itu memang tidak suka sama Prabowo dan TNI. Alasannya Indonesia bakal kembali ke rezim Orde Baru jika Prabowo menjadi Presiden. Saya tegaskan itu tidak benar dan itu salah besar," pungkas Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas