TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung, memandang Pemilu 2019 yang diselenggarakan pada 17 April merupakan momentum untuk menguji sejauh mana peningkatan kualitas demokrasi Indonesia.

"Tentu di sinilah kita diuji peningkatan kualitas demokrasi kita," kata Akbar Tandjung usai menghadiri Syukuran 63 Tahun Jimly Asshiddiqie di Hotel Luwansa, Jakarta, Selasa (16/4/2019) malam.

Akbar meminta kepada peserta Pemilu 2019 dan masyarakat luas menjaga kebersamaan dan perdamaian hingga pemilihan usai.

Meski setiap individu atau kelompok memiliki perbedaan sikap, Akbar meminta untuk tetap saling menghormati pilihan masing-masing. 

Baca: H-1 Pilpres, Capres Prabowo Subianto Bertemu Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo​

"Walaupun kita mempunyai perbedaan dalam menentukan sikap, katakanlah pilihan-pilihan, tapi sebagai bangsa kita harus tetap menjaga persatuan kita dan juga kebersamaan kita, karena kita memang bangsa yang majemuk," ungkapnya.

Baca: Utang Luar Negeri Swasta Naik 10,8 Persen Jadi 194,91 Miliar Dolar AS di Februari 2019

Ia mengingatkan, kemajemukan jangan dijadikan sebagai sumber konflik, melainkan sumber kekuatan. Akbar optimistis Pemilu 2019 akan memperkuat pembangunan demokrasi di Indonesia. 

Baca: Davin Kirana, Caleg yang Surat Suaranya Tercoblos Itu Anak Bos Lion Air dan Dubes RI di Malaysia

"Peristiwa politik pada hari-hari ini merupakan satu puncak pengalaman yang akan lebih memperkaya khasanah kita dalam pembangunan demokrasi. Saya kira kalau kita semakin matang dalam demokrasi walaupun kita berbeda tetapi sama sekali tidak menghilangkan kebersamaan kita," ujar Akbar Tandjung.

Laporan: Dylan AprialdoRachman

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Akbar Tandjung Pandang Pemilu 2019 Uji Kualitas Demokrasi RI