Fahri Hamzah Klaim Prabowo-Sandiaga Menang Mutlak jika Pilpres 2019 Anut Sistem Pemilu Amerika
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah klaim pasangan nomor 02 Prabowo-Sandiaga akan menang mutlak jika Pilpres 2019 menganut sistem pemilu seperti Amerika.
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengklaim pasangan nomor 02 Prabowo-Sandiaga akan menang mutlak jika Pilpres 2019 menganut sistem pemilu seperti Amerika.
Hal ini dikatakan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun media sosial Twitter miliknya, @FahriHamzah, pada Rabu (17/4/2019).
Mulanya, warganet dengan akun bernama @imanlagi mengunggah perolehan suara yang berasal dari Pulau Sumatera.
Dari 10 provinsi di Sumatera, mayoritas kemenangan dipegang oleh Paslon 02 Prabowo Sandi.
Sementara Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf hanya menang di 2 provinsi yakni Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung.
Baca: Fahri Hamzah Tegaskan Pentingnya Independensi Lembaga Perwakilan
Baca: Buat Surat Terbuka untuk PM Malaysia, Fahri Hamzah: Ijinkan Kami Mengetahui Siapa Pelakunya
Mengomentari hal itu, Fahri Hamzah mengatakan bahwa sebenarnya Prabowo-Sandi menang mutlak jika memakai sistem pemilu di Amerika.
Sedangkan di Indonesia, pertimbangan hanya ada di Pulau Jawa.
"Kalau pakai sistem Amerika, @prabowo dan @sandiuno menang mutlak.
Sementara di sini kemenangan hanya menimbang pulau Jawa, khususnya jatim dan Jateng," tulis Fahri Hamzah.
Baca: Hasil Quick Count Bakesbangpol Kota Madiun, Jokowi Unggul Telak Atas Prabowo Sebesar 71,25 Persen
Baca: Hasil Quick Count Bakesbangpol Kota Madiun, Jokowi Unggul Telak Atas Prabowo Sebesar 71,25 Persen
Dilansir BBC, Pilpres Amerika Serikat menggunakan sistem yang biasa disebut electoral college yang pada intinya adalah sekelompok orang yang memilih pemenang.
Jumlahnya 538, dan untuk menjadi presiden seorang calon harus mendapatkan setidaknya 270.
Setiap negara bagian punya jumlah 'elector' yang didasarkan pada populasi atau jumlah penduduk.
Ketika seseorang mencoblos, sebenarnya yang mereka pilih adalah elector ini.
Elector tersebut sudah diketahui posisinya, apakah akan memilih Clinton atau Trump.