Setelah Hitung Cepat, Polri Sebut Konten Provokatif di Medsos Naik Hingga 40 Persen
tim Siber Bareskrim memantau adanya 10 sampai 15 akun yang tercatat menyebarkan konten provokatif.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca lembaga survei mengeluarkan hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2019, Polri menyebut adanya kenaikan konten provokatif di media sosial hingga 40 persen.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tim Siber Bareskrim memantau adanya 10 sampai 15 akun yang tercatat menyebarkan konten provokatif.
"Memang ada tren peningkatan, kalau biasanya dari hasil patroli siber itu 10-15 akun yang sebarkan konten-konten provokatif, sampai jam jam 9 pagi ini ada peningkatan sekitar hampir 40 persen," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).
Ia menjelaskan akun-akun di media sosial tersebut secara provokatif berusaha mengajak masyarakat bereaksi terhadap hasil hitung cepat yang muncul.
Baca: Diisukan Berselisih, Sandiaga Unggah Fotonya dengan Prabowo di Medsos
Baca: NTT Promosikan Wisata Religi di Festival Bale Nagi Larantuka
Sebagai langkah antisipasi, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu pun menegaskan pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Ya narasinya provokatif mengajak masyarakat melakukan aksi sebagai reaksi dari hasil quick count," kata dia.
Jenderal bintang satu itu mengatakan Polri meminta Kemenkominfo untuk menutup akun-akun yang diduga menyebarkan konten provokatif tersebut. Selain itu, pihaknya juga melakukan profiling terhadap akun tersebut.
"Yang jelas sampai tadi pagi jam 9 hasil komunikasi saya terus dilakukan, baik yang bersifat komunikasi dengan Kemkominfo untuk blokir dan melakukan profiling dan identifikasi akun-akun penyebar konten provokatif," tukas Dedi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.