Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dituding Membeberkan Data Bohong dalam Pilpres 2019, SMRC: Kami Bukan Alat untuk Menutupi Kecurangan

Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, akhirnya angkat bicara setelah dituding membeberkan kebohongan data pada quick count Pilpres 2019.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Dituding Membeberkan Data Bohong dalam Pilpres 2019, SMRC: Kami Bukan Alat untuk Menutupi Kecurangan
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, akhirnya angkat bicara setelah dituding membeberkan kebohongan data pada quick count Pilpres 2019. 

"Jadi harusnya kita bisa dengan mudah memahami apa itu quick count apa itu fungsinya untuk apa selanjutnya dan sebagainya, yang jelas quick count itu persoalan pengetahuan bukan soal keputusan politik," tegas Djayadi.

"Itu harus kita bedakan, kalau keputusan politik itu persoalan di KPU, quick count adalah persoalan pengetahuan, itu yang ingin saya sampaikan di kesempatan ini," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, memberikan imbauan kepada pendukungnya serta rakyat Indonesia perihal hasil perhitungan suara.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas Tv, Rabu (17/4/2019), Prabowo yang didampingi anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) menuturkan banyak peristiwa yang membuat rugi kubunya.

"Saudara sekalian, saya bicara setelah mengikuti perkembangan, perhitungan (surat) suara, terus terang saja prihatin dari tadi malam kejadian-kejadian yang merugikan pendukung 02," ujarnya.

Lanjutnya, ia menuturkan sejumlah peristiwa yang ditemukan kubunya, dari kubunya yang tidak mendapat undangan hingga telah tercoblosnya surat suara.

"Banyak surat suara yang tidak sampai, banyak TPS buka jam 11, banyak hal-hal yang pendukung kita tidak dapat undangan dan sebagainya, belum lagi diketemukan banyak sekali surat suara yang sudah dicoblos 01," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Prabowo menjelaskan kubunya yang juga memiliki hitung cepat memperlihatkan hasil bahwa 02 menang.

"Tapi walaupun demikian, hasil exit poll kita 5000 TPS, menunjukkan bahwa kita menang, 55,4 persen. Dan hasil Quick Count, kita menang, 52,2 persen."

Ia kembali mengimbau untuk para relawan dan pendukungnya tetap memantau TPS dan surat suara.

"Mohon semua relawan untuk melawan kemenangan kita di semua TPS dan kecamatan."

"Juga saya tegaskan di sini, pada rakyat Indonesia bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang memang sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini bahwa kita kalah."

"Saudara-saudara sekalian, jangan terpancing terus awasi TPS, amankan C1 dan jaga kecamatan, jangan lengah."

Kembali ia menegaskan agar pendukungnya tidak terpancing dengan hasil yang belum diyakini kubunya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      ×

      Ads you may like.

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas