Pasti Hoax, Video Sorak-sorai Jokowi Tukang Bohong di Mal Grand Indonesia
Video tersebut merupakan kabar bohong atau hoaks. Persebaran video berita bohong itu riuh di jagat dunia maya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Video tentang teriakan Jokowi Tukang Bohong saat berkunjung ke mal Grand Indonesia, Jakarta, yang ramai tersebar melalui media sosial adalah video editan.
Video tersebut merupakan kabar bohong atau hoaks. Persebaran video berita bohong itu riuh di jagat dunia maya.
Kali ini oknum tidak bertanggungjawab mengedit ulang video Kompas TV yang merekam kunjungan Presiden Joko Widodo ke mal Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).
Kehadiran Jokowi di depan publik untuk pertama kalinya setelah pemilu, menarik perhatian pengunjung mal tersebut.
Berbagai media pun ramai memberitakan kehadiran Jokowi bersama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Tohir. Salah satunya adalah Kompas TV.
Di dalam video Kompas TV yang berdurasi 59 detik, Jokowi yang menjadi pusat perhatian pengunjung, mendapat sambutan dan sorak-sorai, “Jokowi presiden, presiden, presiden.”
Tidak hanya itu saja para pengunjung juga mendekati Jokowi yang sekaligus calon presiden nomor utur 01.
Namun, oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, video tersebut diedit.
Sorak-sorai pengunjung mal itu diedit menjadi seruan, “Tukang bohong, tukang bohong.” Video editan itu kemudian tersebar di media sosial.
Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi membenarkan jika video di mal Grand Indonesia adalah milik kompas TV.
Baca: Alasan 19 TPS di Jakarta Bakal Gelar Pencoblosan Ulang
Namun video tersebut telah diubah atau diedit 180 derajat. Kata-kata seruan “tukang bohong” dalam video adalah hoaks.
“Saya meyayangkan video tersebut diedit. Kompas TV tidak mungkin membuat video jurnalistik berdasarkan seperti itu. Video aslinya ada, silahkan dicek dikanal kita,” kata Rosi kepada Kompas, Minggu (21/4/2019).
Video tersebut telah diubah atau diedit 180 derajat. Kata-kata seruan “tukang bohong” dalam video adalah hoaks.
Rosi mengatakan, jika berdasarkan fakta di lapangan, massa riuh dan ramai menyambut Jokowi dan itu terekam kamera Kompas TV.
Terkait video editan yang membawa logo Kompas TV, Rosi mengatakan, akan mengklarifikasi video hoaks ke publik.
Upaya klarifikasi juga dilakukan dengan cara melaporkan video hoaks tersebut kepada Masyarakat Anti Fitnah Indonesia.