Moeldoko: Jokowi Kapanpun Siap Bertemu Prabowo
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Moeldoko mengapresiasi kelompok-kelompok masyarakat yang mendorong pertemuan Jokowi dengan Prabowo
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak mendorong pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto berlangsung secepatnya.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo tersebut penting guna menyejukkan suasana di masyarakat setelah berlangsungnya pemungutan suara pada 17 April 2019.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Moeldoko mengapresiasi kelompok-kelompok masyarakat yang mendorong pertemuan tersebut.
Baca: Prabowo-Sandi Instruksikan Relawan Beri Perhatian Kepada Petugas KPPS
Namun, Moeldoko belum dapat memastikan hal tersebut terlaksana karena Jokowi maupun Prabowo memiliki kesibukan sendiri-sendiri.
"Pada dasarnya, dari pihak pak Jokowi juga kapanpun setiap saat (bisa bertemu). Intinya adalah beliau menginiasi terjadinya sebuah hubungan yang harmonis kembali. Tapi sekali lagi dari pihak pak Jokowi juga kita nanti momentumnya akan ketemu," tutur Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Baca: Budi Arie Setiadi: Silakan Jika PAN Mau Bergabung ke Pemerintahan Jokowi
Meski tidak dapat memastikan, kata Moeldoko, kemungkinan pertemuan Jokowi dan Prabowo dapat dilaksanakan setelah pengumuman penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.
"Sangat mungkin setelah tanggal 22 Mei, bisa juga pada saat kebetulan menjelang hari raya. Jadi menurut saya pasti akan ketemu nanti momentumnya," ujarnya.
Baca: Cara Membuat Masker Wajah Kayu Manis untuk Hilangkan Warna Kulit Tidak Rata
"Sekali lagi bahwa kita tidak bisa mengabaikan kepentingan masing-masing ya, saya pikir semuanya juga masih fokus kepada penghitungan. Dorongan dari berbagai kalangan itu sangat bagus juga, diperlukan karena semua dari kita menginginkan sebuah kondisi yang stabil, kondisi yang aman," sambung Moeldoko.
Baca: Mahfud MD Ungkap Soal Sosok 'Pengadu Domba' Saling Serang ternyata 1 Komplotan, Cuma Mau Buat Kacau
Prabowo ikuti saran ulama
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan saran ulama 212 untuk tidak menemui utusan Jokowi.
Sebelumnya dikabarkan Jokowi telah mengirimkan utusan untuk bertemu Prabowo.
Namun, hingga kini pertemuan tersebut belum terjadi.
"Ya beliau kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu," kata Slamet Maarif di Posko Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (25/4/2019).
Baca: Pengamat: Jauh Lebih Berguna Perkuat Bawaslu Ketimbang Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu
Menurut Slamet Maarif yang juga menjabat Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, para ulama bukan melarang Prabowo bersilaturahmi dengan Jokowi atau utusannya.
Namun, kondisinya saat ini sedang penghitungan suara.
Sehingga menurutnya, sebaiknya semua pihak fokus pada penghitungan suara.
"Biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insya Allah," katanya.
Baca: Pengamat Sebut Pemilu 2019 Cukup Tragis Karena Banyak Petugas KPPS Meninggal Dunia
Para ulama menurutnya menyarankan kepada Prabowo untuk menerima ajakan pertemuan setelah proses penghitungan suara di KPU rampung.
"Ya kalau bertemu kan apalagi sama anak bangsa, warga negara, sesama muslim ya silahkan saja tapi ini kan sedang dalam proses jadi kita juga menyarankan kepada pak Prabowo, nanti saja lah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso mengajak para relawannya untuk terus berjuang mengawal proses penghitungan suara Pemilu Presiden 2019.
Hal itu disampaikan Djoko Santoso dalam acara syukuran dan konsolidasi pengawalan pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu, (24/4/20219).
Baca: BNPT Membangun Networking Usai Sukses Bentuk Duta Dapai di Kawasan Asia Tenggara
Djoko Santoso meminta kepada relawan pendukungnya untuk tidak kompromi dalam memperjuangkan pemenangan Prabowo-Sandi.
Seperti yang dicontohkan Prabowo, yang menurut Djoko tidak berkompromi di Pemilu 2019. Prabowo telah menolak utusan Jokowi yang ingin bertemu usai Pemilu 2019.
"Tidak ada kompromi. syukur Alhamdulillah (Prabowo) itu menolak utusan-utusan itu. pak Prabowo setia kepada kita semua dan kita harus setia kepada Prabowo-Sandi," tuturnya.
Djoko mengatakan dalam memperjuangkan kemenangan itu, masyarakat tidak perlu khawatir.
Konstitusi Indonesia menjamin kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul.
"Saudara-saudara tidak perku takut, khawatir, karena berserikst berkumpul menyatakan pendapat baik tulisan atau lisan itu dilindungi uud 1945 atau konstitusi kita," pungkasnya.
Untuk diketahui, Jokowi dalam beberapa kesempatan mengatakan akanmengutus seseorang untuk menemui Prabowo usai pemungutan suara 17 April lalu.
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional ( BPN) ) Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa salah satu utusan Jokowi yang akan menemui Prabowo adalah Menko Maritim yang juga Ketua Relawan TKN Jokowi-Maruf, Bravo 5, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pertemuan awalnya akan digelar Minggu (21/4/2019) tetapi urung terjadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.