Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemilu Makan Banyak Korban, M Taufik: Saya Sarankan Arief Mundur

Ketua Sekretaris Nasional Prabowo-Sandiaga, M Taufik, menyarankan kepada Ketua KPU RI Arief Budiman untuk mundur dari jabatannya.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pemilu Makan Banyak Korban, M Taufik: Saya Sarankan Arief Mundur
Tribunnews.com/ Reza Deni
Ketua Sekretaris Nasional Prabowo-Sandiaga, M Taufik, di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019). 

"Update, ada 230 orang meninggal dunia, sakit 1.671, total 1.901 per Jumat siang ini," kata Viryan Aziz saat dikonfirmasi wartawan.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz, saat menghadiri diskusi di hotel kawasan Gelora, Jakarta, pada Jumat (12/4/2019).
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz, saat menghadiri diskusi di hotel kawasan Gelora, Jakarta, pada Jumat (12/4/2019). (Rina Ayu/Tribunnews.com)

"Sepertinya akan bertambah," tambah Viryan Aziz.

Jumlah petugas KPPS yang meninggal bertambah 5 orang dari data sebelumnya yakni 225 orang.

Baca: Jepang Belum Tentu Juarai Piala Sudirman 2019 meski Berstatus Unggulan Pertama

Sementara yang sakit bertambah 201 orang, dari data sebelumnya yakni 1.470.

Sebelumnya KPU mengatakan Kementerian Keuangan telah menyetujui santuan bagi korban berdampak.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, kini pihaknya sedang menunggu Kemenkeu menentukan besaran santunan yang diberikan.

Baca: Siloam Hospitals Purwakarta dan Jasa Marga Gelar Pemeriksaan Kesehatan warga Desa Ciririp Jatiluhur

Diketahui KPU mengusulkan, untuk korban meninggal mendapat santunan kisaran Rp30 - 36 juta.

Berita Rekomendasi

Untuk korban yang mengalami kecatatan mendapat santunan sebesar Rp30 juta dan korban luka usulan besaran santunan Rp16 juta.

Pemilu cukup tragis

Pengamat politik Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi menilai penyelenggaraan Pemilu 2019 berjalan cukup tragis.

Hal itu disampaikannya menanggapi banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat bertugas.

"Saya setuju kalau dikatakan pemilu kali ini cukup tragis, karena apa? kita belum pernah mengalami kejadian (korban meninggal KPPS) seperti ini," kata Ade Reza Hariyadi dalam diskusi bertajuk 'Mengungkap Fenomena Hoaks dan Upaya Delegitimasi Penghitungan Suara Pasca Pemilu Serentak 2019', di RM Mbah Jingkrak, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).

Baca: Respons Pemain Persib Bandung Atas Mundurnya Jadwal Liga 1 2019: Prediksi Bojan Malisic Tepat

Menurutnya pernyataan Pemilu 2019 sebagai Pemilu gagal dinilai terlalu tergesa-gesa.

Alasannya, hingga saat ini Pemilu belum selesai.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas