38 Akademisi Kompak Dukung KPU, 'Jangan Ganggu Penyelenggara, Kalau Ada Kecurangan Laporkan!'
Puluhan akademisi menyusun surat terbuka untuk Komisi Pemilihan Umum menyampaikan semangat di tengah berbagai klaim kemenangan berbagai pihak
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - 38 akademisi di Jatim menyatakan dukungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2019.
Para akademisi ini meminta para elit politik hingga pendukung untuk bersikap dewasa dengan tetap mengawal proses rekapitulasi KPU hingga selesai.
"Kami hanya memberi dorongan & spirit moral kepada KPU. Biarlah KPU sebagai penyelenggara menyelesaikan tugas sampai tuntas, sesuai kaidah, norma, fungsi & kewenangannya," kata Freddy Poernomo.
Pihaknya mengapresiasi KPU yang dinilai telah bersikap profesional dan banyak berkorban.
"KPU dan jajarannya telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Ratusan nyawa telah jadi korban perjuangan mereka. Belum lagi yang sakit dan stress," katanya.
Terkait kecurangan, pihaknya tak menutup kemungkinan akan adanya potensi tersebut.
"Mungkin ada, tapi saya yakin bukan disengaja atau terstruktur," katanya.
Oleh karenanya, elit politik tidak seharusnya mendelegitimisasi pihak penyelenggara.
"Kalau memang menemukan kecurangan, laporkan saja dengan menyertakan barang bukti," katanya.
"Apabila terbukti setiap kecurangan bisa masuk dalam sengketa pemilu atau bahkan pidana pemilu. Sehingga, tak perlu membuat kegaduhan atau bahkan mengerahkan massa," jelas Anggota DPRD Jatim ini.