Ditanya soal Ijtima Ulama 3, Mahfud MD: Bukan Hubungan dengan KPU, tapi dengan Bawaslu Melalui BPN
Ditanya soal Ijtima Ulama 3, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebut hubungan terjadi bukan dengan KPU, melainkan dengan Bawaslu melalui BPN
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Ditanya soal Ijtima Ulama 3, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebut hubungan terjadi bukan dengan KPU, melainkan dengan Bawaslu melalui BPN Prabowo-Sandi.
Pertanyaan itu diajukan oleh Rosianna Silalahi kepada Mahfud MD dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (2/5/2019) malam.
Tak dihadirkan dalam program tersebut, Mahfud MD ditanyai melalui sambungan telepon oleh pembawa acara Rosi tentang Ijtima Ulama 3.
"Pak Mahfud mungkin sudah dengar soal Ijtima Ulama ketiga, apa tanggapan Pak Mahfud?," tanya Rosi.
Mahfud MD lalu menjawab bahwa dirinya tidak mengikuti soal Ijtima Ulama.
Baca: Kerap Perang Komentar dengan Andi Arief, Mahfud MD: Di Medsos Orang Mengira Kami Musuh
Baca: Kerap Berseteru di Media Sosial, Mahfud MD dan Andi Arief Malah Mesra di Singapura
Namun, ia hanya menyoroti soal ajakan juru bicara Badan Nasional Pemenangan (BPN) paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Haikal Hassan.
"Saya tidak mengikuti karena saya di jalan terus, beritanya yang agak genit-genit sih saya ikuti artinya enggak tupok (tugas pokok-red)," ujar Mahfud MD.
"Misalnya mau mendatangi, enggak tahu itu keputusan atau hanya pernyataan salah seorang gitu, mau mendatangi Ma'ruf Amin sebagai ulama besar untuk menanyakan apakah Anda bersedia menjadi wakil presiden dari hasil pemilu yang curang, itu saja yang saya baca, yang lain-lain saya enggak tahu, bagaimana Rosi?," tutur Mahfud.
Menanggapi hal itu, Rosi lalu menerangkan soal Ijtima Ulama 3 yang menyatakan akan mengawal suara dari Prabowo-Sandi agar tidak terjadi kecurangan.
"Salah satunya termasuk kecurangan yang masih akan diverifikasi, Pak Mahfud termasuk orang yang selalu berdiri paling depan untuk menjaga marwah KPU."
"Pak Yusuf Martak menganggap ini bukan soal menunggu tanggal 22 Mei tapi soal kecurangan bisa dicari penyelesainnya, menurut Anda?," tanya Rosi .
Baca: Mahfud MD Angkat Bicara soal Ijtima Ulama 3 dan Titik Temu dari Kubu yang Bersaing di Pilpres 2019
Baca: Dahlan Iskan, Mahfud MD dan Sinta Nuriyah Berbarengan Jenguk Ani Yudhoyono
Mahfud menjawab bahwa hal itu sepenuhnya ada di ranah Badan Pengawas Pemilu (KPU) serta tim dari BPN.
"Kalau menurut UU kan ada Bawaslu yang bisa didatangi untuk melakukan koreksi terhadap jalannya perhitungan, oleh sebab itu memang yang terjadi bukan hubungan dengan Ijtima Ulama ketiga dengan KPU tetapi Ijtima Ulama dengan Bawaslu melalui BPN, memang jalurnya begitu," ujar Mahfud.
"Tinggal apakah Bawaslu nanti mau melakukan sesuatu untuk koreksi di tengah jalan atau itu satu paket ketika terjadi sengketa hasil pemilu, itu terserah Bawaslu."
Mahfud lalu menerangkan bahwa aturan itu bisa dilakukan setelah pengumuman resmi dari KPU.
"Karena di dalam UU itu disebutkan Bawaslu itu mengawasi jalannya perhitungan, dari sekian banyak tugas, wewenang, mengawasi jalannya penghitungan suara," tuturnya.
"Tetapi di situ tidak disebutkan apakah boleh menghentikan penghitungan yang sedang berjalan, atau kan kesalahan-kesalahan itu dipertimbangkan di dalam rapat pleno dengan semua pihak, dengan semua paslon pada tanggal 22 Mei itu.
Baca: Prabowo Batal, Ani Yudhoyono Hari Ini Dikunjungi Mahfud MD, Dahlan Iskan hingga Sinta Nuriyah
Baca: Rizal Ramli Sebut Dirinya dan Mahfud MD sebagai Murid dan Sahabat Gus Dur: Jangan Bongkar Luka Lama
Lihat videonya 57.06:
Diketahui sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Haikal Hassan mengajak para ulama untuk datang ke rumah calon wakil presiden (cawapres) 01 Ma'ruf Amin.
Pernyataan itu juga turut diunggah oleh channel YouTube Macan Idealis, Selasa (1/5/2019).
Ajakan tersebut diketahui terjadi saat acara jamuan makan di Ijtima Ulama 3 yang berlangsung di Hotel Lor In Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (1/5/2019).
Sebagai informasi, Ijtima Ilama itu juga dihadiri oleh calon presiden (capres) 02 Prabowo Subianto, namun nama cawapres Ma'ruf Amin juga terdengar dalam acara tersebut.
Para hadirin yang datang, diajak untuk menyambangi Ma'ruf Amin yang juga merupakan ulama sekaligus calon wakil presiden nomor urut 01.
Baca: Inilah Tanggapan Mahfud MD Soal Rencana Jokowi Pindahkan Ibu Kota
Baca: Lakukan Ini saat Mahfud MD Bahas Provinsi Garis Keras, Fadli Zon Sampai Ditepuk Pembawa Acara
Di antara para hadirin yang sedang menyantap makan, Haikal Hassan menyampaikan ajakan tersebut.
Bahkan, ia mendatangi satu persatu gerombolan meja makan tersebut.
"Para ustaz, para kiai kita akan mengetuk hati Kiai Ma'ruf, Kiai Ma'ruf adalah wakil presiden," ujar Haikal Hassan.
Perkataan Haikal Hassan itu lalu disanggah para hadirin karena salah sebut jabatan Ma'ruf Amin.
"Calon wakil presiden," jawab beberapa hadirin.
"Calon wakil presiden dari paslon 01 yang telah kita lihat secara sah dan meyakinkan banyak terjadi kecurangan," ujar Haikal membetulkan pernyataanya.
"Wallahu A'lam apakah disengaja atau tidak disengaja tapi terbukti telah terstruktur dan masif," tambahnya.
Lalu, Haikal berinisiatif untuk mendaftar orang yang ingin datang ke kediaman Ma'ruf Amin.
"Mari buat daftar untuk datang ke sowan ke rumah Kiai Ma'ruf, Insya Allah dipelopori oleh teman-teman kita semua yang ada di sini."
"Siapa yang ikut? Siapa yang ikut? Ke ane ke ane," ujar pendakwah ini.
Baca: Satu Forum Bersama Fadli Zon, Mahfud MD Beri Penjelasan tentang Garis Keras: Tidak Mau Didikte
Baca: Ditanyakan Ini Oleh Pembawa Acara, Mahfud MD & Rizal Ramli Merasa Diadu Domba: Ini Teman Kita Loh
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tanggapi soal Ijtima Ulama 3, Mahfud MD Soroti Pernyataan Haikal Hassan.