Soal Pernyataan Hendropriyono, Sandiaga Uno: Di Bulan Puasa Ini Mari Sampaikan Komentar Sejuk
Sandiaga Uno tidak mau menanggapi terlalu jauh pernyataan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono yang memperingatkan WNI keturunan.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno tidak mau menanggapi terlalu jauh pernyataan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono yang memperingatkan WNI keturunan.
Sandiaga hanya menganjurkan semua pihak menyampaikan komentar yang sejuk di bulan suci Ramadan ini.
“Saya tak mau saling berbalas, Pak Hendropriyono adalah senior kita, di bulan puasa ini mari sampaikan komentar sejuk dan mempersatukan,” ungkap Sandiaga di Rumah Siap Kerja, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Baca: 35 Perwira Tinggi TNI Dimutasi, Berikut Nama-nama Mereka
Sandiaga sendiri mengatakan masyarakat Indonesia sudah dewasa dan tak akan terprovokasi dengan hal-hal semacam itu.
“Asalkan Pemilu digelar sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, transparan, dan bermartabat, saya kira kita tak perlu khawatir,” tegasnya.
Baca: Kunjungi Calon Ibu Kota Negara di Kaltim, Begini Respon Jokowi
“Tapi kalau ada kecurangan dalam Pemilu, masyarakat tak akan menerima apapun hasilnya,” tambahnya.
Karena itu untuk membuat masyarakat percaya Sandiaga meminta penyelenggara Pemilu 2019 untuk segera melakukan klarifikasi dan koreksi atas laporan dugaan kecurangan Pemilu yang sudah disampaikan ke Bawaslu RI.
“Juga audit sistem IT KPU,” ujarnya.
Pernyataan Hendropriyono
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pascapemilu 2019.
Hendro menyebut, budaya masyarakat Indonesia sangat menghormati pemimpinnya. Sehingga, WNI keturunan tak memprovokasi usai gelaran Pemilu.
"Saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Baca: Haruskah Mempertahankan Pemilu Serentak?
Hendro mastikan, ucapannya itu tak memiliki maksud apapun apalagi bernuansa SARA dan unsur sentimen terhadap suatu golongan.