Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kritikan Keras Dokter Ani Hasibuan pada KPU : Udah Tahu Beban Kerjanya Banyak, Kok Enggak Disiapin ?

Tak hanya itu, Ani Hasibuan juga menyerukan kepada semua pihak agar memerhatikan peristiwa meninggalnya ratusan petugas KPPS ini dengan jeli.

Editor: TribunnewsBogor.com
zoom-in Kritikan Keras Dokter Ani Hasibuan pada KPU : Udah Tahu Beban Kerjanya Banyak, Kok Enggak Disiapin ?
Youtube channel Indonesia Lawyers Club
dr Ani Hasibuan 

TRIBUNNEWS.COM - Gusar dengan peristiwa meninggalnya ratusan petugas KPPS pasca Pemilu, dokter Ani Hasibuan pun memberikan kritikannya untuk Komisi Pemilihan Umum ( KPU).

Dilansir dari tayangan Catatan Demokrasi Kita edisi Selasa (8/5/2019), Dokter Ani Hasibuan tampak dengan keras menyebut bahwa KPU harus bertanggung jawab atas meninggal 554 petugas KPPS yang meninggal dunia.

Di awal kritikannya, dokter Ani Hasibuan mengaku heran dengan banyaknya jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia.

Sebab menurut Ani Hasibuan, penyelenggaraan Pemilu mustinya tak membawa efek negatif apalagi sampai harus merenggut nyawa banyak orang.

"Saya sebagai dokter dari awal sudah merasa lucu. Ini bencana, pembantaian atau pemilu ? Kok banyak amat yang meninggal ? Pemilu itu kan happy happy. Mau dapat pemimpin baru kah. Nyatanya meninggal," ujar Dokter Ani Hasibuan.

Tak hanya itu, Ani Hasibuan juga menyerukan kepada semua pihak agar memerhatikan peristiwa meninggalnya ratusan petugas KPPS ini dengan jeli.

Pun dengan rakyat Indonesia yang juga harusnya bisa memberikan perhatian lebih atas kasus tersebut.

BERITA TERKAIT

"Orang meninggal 500 orang kita kalem. Berapa tahun lalu, 7 orang meninggal di Brussel, kita tiba-tiba save brussels. Beberapa tahun lalu di Paris, save Paris. Hari ini di Indonesia 500 orang meninggal orang diam aja," imbuh dokter Ani Hasibuan.

Usai memaparkan perihal rasa prihatinnya, dokter Ani Hasibuan pun kembali heran dengan analisa yang diungkap KPU yakni soal penyebab kematian ratusan petugas KPPS.

BACA SELENGKAPNYA >>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas