Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Jejak Digital'' dr Ani Hasibuan yang Membuat Dirinya Dianggap Dukung Prabowo

Dalam dialog tersebut, Ani Hasibuan mengaku bukan siapa-siapa dan tak terlibat dalam kubu para pendukung pasangan Pilpres 2019.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in ''Jejak Digital'' dr Ani Hasibuan yang Membuat Dirinya Dianggap Dukung Prabowo
Youtube channel Indonesia Lawyers Club
dr Ani Hasibuan 

Tetapi, ada era digital seperti sekarang ini, orang akan dengan mudah dan sangat cepat untuk mengetahui track record seseorang.

Netizen atau warganet hanya dalam hitungan detik akan bisa langsung mengungkap jejak digital seseorang dan menunjukkan siapa dr Ani Hasibuan.

Karena itu, apa yang telah diingatkan Erik Qualman sekitar 7 tahun lalu, bisa menjadi pegangan kita dalam beraktivitas di dunia maya.

Jejak kaki di pasir akan terhapus dengan datangnya air pasang, tetapi jejak digital akan bertahan selamanya. 

Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram.
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram. (@anihasibuan1974)
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram.
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram. (@anihasibuan1974)
 
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram.
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram. (@anihasibuan1974)
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram.
Foto dr Ani Hasibuan yang diunggah di akun instagram. (@anihasibuan1974)

Debat sengit dengan Adian Napitupulu

Ani Hasibuan menyarankan untuk melakukan otopsi kepada jasad dari petugas KPPS yang meninggal dunia tersebut.

Pernyataan Ani Hasibuan pun mendapat tanggapan serius dari Adian Napitupulu.

Berita Rekomendasi

Menurut Adian, peryataan Ani Hasibuan termasuk menghakimi pekerjaan petugas KPPS.

"Saya berharap tadi kita mendengar analisis medis tanpa dibumbui pernyataan tendesi termasuk menghakimi pekerjaan KPPS."

"KPPS tuh apa sih kerjaannya cuma nyatat-nyatat doang ? Sebagai dokter analisanya medis saja. Enggak perlu kemudian menghakimi apa yang mereka kerjakan," ungkap Adian Napitupulu.

Adian meminta Ani untuk memberikan pendapat medis saja dan tidak menghakimi untuk beri pendapat yang objektif.

"Jangan menganalisa beban kerja orang lain. Jangan kemudian menghakimi beban kerja KPPS cuma catat-catat kok meninggal. Ini tendensius menurut saya. Kan itu yang kemudian tertangkap publik. Sebagai dokter bicara sebagai dokter," kata Adian Napitupulu.

Adian juga tegaskan untuk menghormati pekerjaan orang.

"Statement itu tadi bahaya lho," ujar Adian.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas