Dipimpin Sang Alang dan Neno Warisman, Lagu 2019 Ganti Presiden Dinyanyikan di Depan Bawaslu
Dipimpin Neno Warisman, lagu 2019 Ganti Presiden dinyanyikan di depan Gedung Bawaslu ketika beberapa tokoh sedang melakukan orasi.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan peserta aksi unjuk rasa usut kecurangan Pemilu 2019 di depan Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019) siang menyanyikan lagu “2019 Ganti Presiden” di tengah orasi beberapa tokoh.
Massa menyanyikan lagu tersebut dipimpin pemilik lagu yaitu Sang Alang dan anggota BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandi, Neno Warisman.
Ratusan massa yang berpakaian putih pun kompak mengikuti nyanyian Sang Alang dan Neno Warisman yang berada di atas mobil komando.
Baca: Usai Viral Petugas SPBU Siram Uang dengan Bensin, Bank Indonesia Bereaksi
Padahal sebelumnya gerakan 2019 Ganti Presiden yang menjadi inspirasi lagu tersebut sempat diharamkan pencetusnya sendiri yaitu politikus PKS, Mardani Ali Sera.
Neno Warisman kemudian berorasi meyakinkan bahwa unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu siang itu adalah sebuah kemuliaan.
Baca: M Ali Sempat Bergulat Satu Jam Lamanya Sebelum Akhirnya Tewas di Tangan Muksalmina
“Ini adalah kemuliaan untuk menjunjung kebenaran,” ungkap Neno.
Dalam aksi unjuk rasa itu massa meminta Bawaslu RI mengusut tuntas kecurangan-kecurangan Pemilu 2019.
Termasuk meminta Bawaslu melakukan pemeriksaan forensik petugas pemungutan suara yang meninggal setelah bertugas.
Diharamkan Mardani
Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menegaskan dirinya telah menutup gerakan yang dia inisiasi, yaitu #2019gantipresiden beberapa hari sebelum pemungutan suara Pemilu 2019.
Bahkan, Mardani Ali Sera mengatakan #2019gantipresiden sudah tutup buku.
Baca: Politikus PKS Mardani Ali Sera Hampir Dipastikan Kembali ke Senayan
"Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Mardani Ali Sera juga ikut mendukung adanya rekonsiliasi antara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
Ia mengatakan, apabila keduanya terus saling berbalas komentar, maka akan semakin memecah belah masyarakat.
"Tinggal tekun aja, nggak usah saling sahut karena yang seperti itu membuat di bawah publik semakin pecah," kata Mardani Ali Sera.
Selanjutnya, Mardani mengatakan, siapapun yang menjadi presiden terpilih 2019 harus dihormati bersama.
Namun, apabila terjadi beberapa masalah diselesaikan sesuai dengan koridor hukum.
Baca: HASIL Real Count KPU Pileg 2019 Jumat 3 Mei Siang: PKB, PKS, dan PAN Bersaing Ketat
"Itu suaranya rakyat, dan saya harus menghormati. Kalau Pak Prabowo saya sujud syukur, kalau Pak Jokowi, ya berarti saya harus mengawal sesuai koridor," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.