Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Petugas KPPS Meninggal, Sandiaga Uno Sebut Pilpres 2019 Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

Banyak petugas KPPS meningal dunia, Sandiaga Uno sebut Pilpres 2019 sebagai pemilu paling mematikan sepanjang sejarah.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Banyak Petugas KPPS Meninggal, Sandiaga Uno Sebut Pilpres 2019 Paling Mematikan Sepanjang Sejarah
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Calon wakil Presiden Sandiaga Uno menunaikan ibadah Salat Tarawih di Masjid At-Taqwa Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (5/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno sebut Pilpres 2019 pemilu paling mematikan sepanjang sejarah.

Kritik yang disampaikan Sandiaga Uno ini menyusul banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam dialognya di pertemuan "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019" yang dilakukan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Sandi menyampaikan belasungkawa kepada sejumlah keluarga petugas KPPS yang meninggal.

Baca: Kembali Bahas Momen saat Sandiaga Uno Diisukan Cegukan, Tompi : Gak Bisa Dijelaskan Secara Medis

Baca: Prabowo-Sandiaga Akan Ungkap Kecurangan Pilpres, TKN: Tak Akan Ubah Apapun, Kami Tetap Menang

Satu di antara yang disebutkan adalah keluarga ibu Evi yang ditinggal suama.

"Kebahagiaan Ibu Evi untuk menyambut hari raya Idul Fitri 1440 H bersama Bapak Umar Hadi tidak bisa terlaksana. Insya Allah Pak Umar Hadi Husnul Khotimah," kata Sandiaga diansir TribunWow.com dari video tersebut.

Sandi lantas menyebutkan, dari jumlah korban, pemilu 2019 ini merupaka pemilu yang paling banyak memakan korban.

Berita Rekomendasi

"Dari jumlah korban, dengan pahit kita harus menerima kenyataan bahwa inilah pemilu yang paling banyak memakan korban. Pemilu yang paling mematikan sepanjang sejarah Indoesia," kata Sandi.

Sandi memaparkan, peristiwa ini harus menjadi pelajaran agar kedepan tak terjadi hal-hal serupa.

"Suatu pelajaran yang amat mahal yang harus kita jadikan bekal bagi perbaikan penyelenggaraan pemilu di waktu-waktu mendatang," tegas dia.

Baca: Pernyataan Sandiaga Uno soal Makar, Ini Tanggapan Polri

Baca: Senin Malam, Sandiaga Dipanggil Mendadak Oleh Prabowo, Ada Apa?

Mengutip Kompas.com, Selasa (14/5/2019), berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 485 petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia.

Sementara untuk petugas yang sakit tercatat sebanyak 10.997 orang.

Petugas KPPS yang meninggal kebanyakan berusia di atas 50 hingga 70 tahun.

Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, penyebab kematian paling banyak dari petugas KPPS adalah kardiovaskular alias jantung dan pembuluh darah.

"Kasus kematian (petugas KPPS) 53 persen disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Ada termasuk di dalamnya stroke, hipertensi," ujar Nila saat konferensi pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Baca: Pengamat CSIS: Koalisi Prabowo-Sandiaga Memang Tidak Solid Sejak Awal

Baca: Arief Poyuono Kritik Tajam Demokrat, Sandiaga: Koalisi Masih Solid

Baca: Begini Respon Sandiaga Terkait Ucapan Arief Poyuono yang Minta Demokrat Angkat Kaki dari Koalisi

Penyebab kematian terbesar kedua, yakni gagal pernafasan, satu di antaranya adalah asma.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas