Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beberkan Beda People Power dan Kedaulatan Rakyat, Novel Bamukmin: Diasumsikan Makar, Ya Kita Ganti

Anggota Tim Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin menjelaskan perbedaan people power dan kedaulatan rakyat yang sebelumnya diucapkan Amien Rais

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Beberkan Beda People Power dan Kedaulatan Rakyat, Novel Bamukmin: Diasumsikan Makar, Ya Kita Ganti
Wahyu Aji
Anggota Tim Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin menjelaskan perbedaan people power dan kedaulatan rakyat yang sebelumnya diucapkan Amien Rais. 

Anggota Tim Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin menjelaskan perbedaan people power dan kedaulatan rakyat yang sebelumnya diucapkan Amien Rais.

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Tim Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin membeberkan perbedaan people power dan kedaulatan rakyat yang sebelumnya diungkapkan Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais.

Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, TKN Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadizly dan Aria Bima kompak memberikan sebuah reaksi.

Tak cuma itu Ace Hasan juga dengan lantang mengkritisi penjabaran Novel Bamukmin soal kedaulatan rakyat.

Baca: Novel Bamukmin Bongkar Beda People Power & Kedaulatan Rakyat, Ace Hasan-Aria Bima Kompak Lakukan Ini

Baca: Akhiri People Power, Amien Rais: Gerakan Kedaulatan Rakyat akan Menang, Rakyat Tidak akan Diam

Peristiwa tersebut terjadi saat Novel Bamukmin, Ace Hasan, dan Aria Bima hadir sebagai narasumber di acara Mata Majwa Trans 7, pada Rabu (15/5/2019).

Najwa Shihab lantas meminta Novel Bamukmin untuk menjelaskan perbedaan kedua hal tersebut.

Novel Bamukmin mengatakan selama ini people power selalu diidentikan sebagai gerakan makar.

Berita Rekomendasi

Maka hal tersebut yang membuat BPN memutuskan menggantinya dengan gerakan kedaulatan rakyat.

Baca: Saat Amien Rais Minta Pendukungnya Ganti People Power Dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat

Baca: Seruan dari Kampus di Jogja: Hasil Pemilu Mekanisme Tertinggi Kedaulatan Rakyat

"Ya mungkin karena memang people power ini diasumsikan dengan makar, ya harus kita ganti dengan kedaulatan rakyat," ucap Novel Bamukmin, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Trans 7, pada Kamis (16/5/2019).

Ia menegaskan meski berganti nama, people power dan kedaulatan rakyat memiliki tujuan yang sama, yakni menuntut keadilan dalam perhitungan suara di Pilpres 2019.

"Tujuannya sama, kita hanya minta satu, yaitu keadilan enggak lebih dari itu," tutur Novel Bamukmin.

Novel Bamukmin mengunkapkan cara yang ditempuh BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan adalah melalui konstitusi.

Baca: Gerakan People Power dalam Fiqih itu Bughat, MUI Jabar: Bisa Dikenai Fatwa Haram

Baca: Fadli Zon: People Power itu Bukan Makar

Ia menjelaskan BPN Prabowo-Sandiaga telah sepakat tak menggunakan cara dengan menurunkan massa ke jalan.

"Dengan cara konstitusi," kata Novel Bamukmin.

"Dengan berbagai macam cara yang InsyaAllah mudah-mudahan kita tempu dengan konstitusi,"

"Kalau kita melihat kemarin penyampain direktur BPN Bang Dasco kalau tim kita ini akan memenuhi jalur konstitusi, tidak memenuhi yaitu jalur jalanan, itu tim BPN Advokasi," tambahnya.

Baca: Ali Ngabalin Pernah di Barisan Prabowo: Dulu Otak Saya Akal Sehat, Tidak Mengajak Orang People Power

Baca: Pernah di Kubu Prabowo, Ali Ngabalin Sebut Dulu Otak Akal Sehat, Tidak Mengajak Orang People Power

Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, Ace Hasan dan Aria Bima kompak mengangguk-anggukan kepala mereka.

Mereka juga bersamaan mengatakan hal tersebut adalah langkah yang bagus.

"Bagus," ucap Aria Bima dan Ace Hasan seraya menganggukan kepala.

"Itu langkah yang bagus," tambah Ace Hasan.

Walau menilai langkah BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan bagus, namun Ace Hasan mengkritisi penggunan frasa 'kedaulatan rakyat'.

Menurutnya kedaulatan rakyat sudah diwujudkan saat Pemilu, 17 April 2019 silam.

Baca: Akhiri People Power, Amien Rais: Gerakan Kedaulatan Rakyat akan Menang, Rakyat Tidak akan Diam

Baca: Marak Isu People Power, Kapolres Sumenep Madura Himbau Warga Agar Tak Datang ke Jakarta pada 22 Mei

Ace Hasan mengatakan hasil dari Pemilu 2019 maka seharusnya diterima oleh BPN Prabowo-Sandiaga.

"Namun saya ingin mengkritisi juga soal kedaulatan rakyat, kita tahu negara kita ini memang kedaulatan rakyat," kata Ace Hasan.

"Perwujudan dari kedaulatan rakyat ya melalui Pemilu,"

"Pemilu yang dilaksanakan 17 April yang lalu, oleh karena itu hasil dari 17 April yang lalu ya kita harus turuti,"

"Dan kita harus siap menang, dan harus siap kalah," tambahnya.

Penjelasan Ace Hasan itu rupanya disambut tepuk tangan penonton.

Ia mengatakan seharusnya BPN Prabowo-Sandiaga tak perlu lagi melakukan mobilsisasi massa ataupun penekanan terhadap KPU dan Bawaslu terkait hasil perolehan suara di Pilpres 2019.

Baca: Saat Amien Rais Minta Pendukungnya Ganti People Power Dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat

Baca: Tokoh Agama di Klaten Terkait People Power: Yang Kalah Legowo Lan Aja Ngamuk

Ace Hasan menjelaskan apabila Prabowo-Sandiaga tak terima dengan hasil suara di Pilpres 2019, maka mereka bisa kembali mencalonkan diri lima tahun mendatang.

"Jadi tidak perlu melakukan tekanan, atau mobilasi masa sampai 22 Mei," ucap Ace Hasan.

"Kalau enggak terima ya maju lagi lima tahun mendatang," tambahnya.

Politikus Partai Gerindra Riza Patria tak sepakat dengan Ace Hasan.

Ia mengatakan kedaulatan rakyat adalah hak untuk berpolitik, sehingga sah saja apabila BPN Prabowo-Sandiaga menuntut keadilan di tengah Pilpres 2019 yang ia anggap penuh dengan kecurangan.

SIMAK VIDEONYA:

(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Novel Bamukmin Beberkan Beda People Power & Kedaulatan Rakyat, Ace Hasan-Aria Bima Kompak Bereaksi

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas