Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berhenti Dukung Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean Sebut Buzzer Setan Gundul Jadi Alasannya

Ferdinand Hutahaean berhenti mendukung Prabowo-Sandi, sebut buzzer setan gundul jadi alasannya.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Berhenti Dukung Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean Sebut Buzzer Setan Gundul Jadi Alasannya
Danang Triatmojo
Ferdinand Hutahaean berhenti mendukung Prabowo-Sandi, sebut buzzer setan gundul jadi alasannya. 

Sementara itu, berdasarkan penelusuran di Twitter, tak hanya Ferdinand yang menyatakan kegeramannya karena tudingan buzzer terhadap Ani Yudhoyono.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitter @RachlanNashidik juga menyatakan hal serupa, Sabtu (18/5/2019).

Baca: Jangkar Cak Imin Ingin Prabowo dan Jokowi Segera Bertemu Selesaikan Masalah Bangsa

"Capresnya Prabowo. Tapi nuntut SBY yang berjuang di front paling depan.

SBY dituding "abu-abu", "licik", "pengkhianat", karena curahkan waktu untuk Ibu Ani yang sakit di Singapura.

Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati.

Pak Prabowo? Diam saja," tulis Rachland.

Baca: Mengungkap Misteri Setan Gundul Pembisik Kemenangan Prabowo, Para Tokoh Ini Beri Tanggapan

Baca: Tanggapi Keras Terkait Sindiran Setan Gundul, Kivlan Zen: Dia Sendiri Setan Gundul

Istilah Setan Gundul

Berita Rekomendasi

Sementara itu, terkait istilah setan gundul yang disebutkan Ferdinand, diketahui bahwa istilah tersebut pertama kali diucapkan oleh Mantan Kader Demokrat Andi Arief.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief__ menyebut bahwa ada kelompok tertentu yang memberikan informasi sesat ke calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ia menyebut bahwa Partai Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari kelompok yang menyebut angka kemenangan 62 persen.

Kelompok tersebut disebut Andi Arief sebagai 'setan gundul'.

'Setan gundul', terang Andi Arief, telah menyesatkan Prabowo dengan memberikan informasi perolehan suara tersebut.

"Partai Demokrat ingin menyelamatkan Pak Prabowo dari perangkap sesat yang memasok angka kemenangan 62 persen," ujar Andi Arief seperti dikutip dari akun Twitternya, Senin (6/5/2019).

"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata dia.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas