Ani Yudhoyono Diserang Buzzer Politik Jadi Alasan Sujumlah Elite Demokrat Mundur dari Koalisi 02
Ani Yudhoyono yang sedang sakit keras dapat serangan dari buzzer politik jadi alasan sejumlah politisi Partai Demokrat keluar dari koalisi 02.
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Jelang diumumkannya hasil rekapitulasi Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019 mendatang, banyak politisi yang keluar dari koalisi 02 Prabowo-Sandiaga.
Sejumlah elite partai politik memiliki alasan yang beragam untuk meninggalkan Koalisi Indonesia dan Makmur.
Salah satu alasan yang mendasari elite Partai Demokrat adalah adanya serangan buzzer demokrat terhadap istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono.
Salah satu eliteyang keluar dai koalisi 02 yakni Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand mengatakan dirinya siap mundur untuk berhenti mendukung Prabowo-Sandi di gelaran pemilihan presiden (pilpres).
Baca: Ani Yudhoyono Diserang Buzzer: Ferdinand Berhenti Dukung Prabowo, Jansen Sitindaon Akan Pamit
Baca: Ferdinand Hutahaean Berhenti Dukung Prabowo-Sandiaga, Begini Reaksi dan Sikap Partai Demokrat
Ia mengaku juga telah mengusulkan hal itu pada partai secara resmi.
Hal ini dikarenakan dirinya tak terima istri dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono mendapat perlakuan tak mengenakkan di media sosial.
Diketahui, Ani diserang oleh para pendukung Prabowo-Sandi dengan disebut tak benar-benar sakit.
Padahal, Ani saat ini diketahui sedang dirawat secara intensif di rumah sakit di Singapura karena mengidap penyakit Kanker Darah.
"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur," ujar Ferdinand Minggu (19/5/2019).
Baca: Ani Yudhoyono Dituduh Pura-pura Sakit, Ferdinand Hutahaean Meradang Andi Arief Singgung Upaya SBY
Baca: Ferdinand Hutahaean Berhenti Dukung Prabowo-Sandi, Ini Penyebabnya
Namun, dirinya tak mengetahui apakah usulannya itu diterima oleh partai atau tidak.
"Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tidak bisa dibiarkan," ujar Ferdinand.
Sikap yang sama ternyata juga diambil oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitidaon yang mengaku tak nyaman berada di kubu paslon 02.
Dilansir Gridhot.ID dari Tribunwow.com (20/5/2019), Jansen juga telah berniat pamit dari kubu tersebut secara baik-baik.