Ferdinand dan Jansen Tak Lagi Dukung Prabowo-Sandiaga, BPN Harap Demokrat Tetap Solid di 02
Menurut Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, para buzzer bukan cuma tantangan bagi Demokrat, tapi bagi semuanya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga berharap Partai Demokrat tetap berada dalam satu perahu dalam Koalisi Adil Makmur.
"Demokrat selama ini berjuang bersama dalam koalisi Adil Makmur. Harapan kami Demokrat solid dengan Koalisi Adil Makmur," ujar Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera kepada Tribunnews.com, Senin (20/5/2019).
Baca: Ketum PAN Beri Ucapan Selamat Ke Maruf Amin, TKN : Mereka Sebenarnya Sudah Menerima 01 Menang
Sebagaimana diketahui, dua elite Partai Demokrat (PD), Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon, tak mau lagi mendukung Prabowo-Sandiaga karena isteri Ketua Umumnya, yakni Ani Yudhoyono menjadi sasaran bully buzzer dari kubu 02.
Menurut Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, para buzzer bukan cuma tantangan bagi Demokrat, tapi bagi semuanya.
"Saatnya bersama mendidik masyarkat pada literasi digital sehingga sehat dalam berkomunikasi," jelas wakil ketua komisi II DPR RI ini.
Ferdinand Tak Lagi Dukung Prabowo-Sandiaga
Sikap Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean sudah bulat tidak lagi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Demikian hal itu ditegaskan anggota BPN Prabowo-Sandiaga ini kepada Tribunnews.com, Senin (20/5/2019).
"Sikap saya itu tetap! Tidak lagi mendukung di dalam lembaga BPN. Itu sikap saya tidak berubah," tegas Ferdinand Hutahaean menanggapi Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad.
Ferdinand Hutahaean mengakui terlalu emosional ketika para buzzer pendukung Prabowo-Sandiaga menyerang Ani Yudhoyono, istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di media sosial.
"Memang kemarin (Minggu 20/5/2019)-red) saya emosi, ketika bu Ani dijadikan bahan olok-olok oleh kawan-kawan buzzer yang selama berada di 02," ucap Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan kekecewaannya yang luar biasa terhadap para pendukung Prabowo-Sandi yang mengolok-olok mantan Ibu Negara yang sedang menderita sakit.
"Memang emosi saya. Tidak sepatutnya dan sepantasnya ibu Ani yang sedang sakit diperlakukan seperti itu," tegas Ferdinand Hutahaean.
Bagi dia, olok-olokan terhadap isteri dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merupakan bentuk penghinakan yang luar biasa merendahkan dirinya dan Partai Demokrat.
"Bagi kami, ibu Ani itu adalah lebih dari sekedar hubungan struktural partai. Tapi beliau adalah ibu bagi kami semua," jelasnya.
Baca: Inilah Alasan Jansen Sitindaon Mundur dari Koalisi Prabowo Subianto
Karena itu, tegas dia, Partai Demokrat marah, ketika ibunda dari Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) direndahkan.
"Ibu kami diganggu, pasti kami akan keluar untuk membela bu Ani Yudhoyono," tegas Ferdinand Hutahaean.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.