Kabar Politik Jelang 22 Mei, 6 Tokoh Relawan 01 Tantang Rizieq Shihab & Amien Rais, Real Count KPU
Simak kabar politik jelang 22 Mei, mulai dari 6 tokoh relawan 01 tantang Rizieq Shihab & Amien Rais hingga hasil real count KPU
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
"Jika yang disampaikan benar, maka mari bermubahalah dengan saya, tentu harus sesuai dengan definisi."
"Jadi misal terstruktur, definisinya yakni ada struktur yang dibentuk untuk kecurangan."
"Kalau sistematis, itu berarti kecurangan itu dirancang sedemikian rupa, relawannya dilatih," ujar Ketua Muslim Cyber Army Jokowi-Ma'ruf Diki Candra, ketika dikonfirmasi, Sabtu (18/5/2019).
Pengertian masif yang dimaksud Diki adalah terjadi di mana-mana bahkan di luar kondisi normal dan bahkan disebut brutal.
"Kalau memang yakin itu ada, mari mubahalah dengan saya," ucapnya.
Selain itu, apabila HRS dan Amien Rais bisa membuktikan dan yakin ada kecurangan yang TSM, maka seharusnya mereka berani untuk bermubahalah dan tak keberatan bersumpah untuk sesuatu yang diyakini benar.
Mubahalah, lanjut Diki, juga harus dilakukan dengan benar sesuai dengan syariat Islam.
Yakni bertemu kedua belah pihak dengan membawa keluarga yang bersangkutan juga.
"Harus sesuai syariat Islam. Bawa anak bawa istri, kemudian didampingi ulama, kalau perlu MUI sebagai fasilitator, mediator," kata dia.
Lebih lanjut, ia menyatakan keseriusan kubu 01 untuk melakukan mubahalah dengan mengirim surat secara resmi kepada pihak-pihak tersebut, yakni Amien Rais, Habib Rizieq Shihab, dan Ustaz Bachtiar Natsir.
"Saya sampaikan juga di surat mubahalah, nomor handphone saya untuk bisa dihubungi kapan bisa untuk mubahalah," katanya.
2. Rencana aksi terorisme saat 22 Mei
Diberitakan TribunnewsBogor.com, petugas Densus 88 menangkap seorang terduga teroris berinisial E (50) di Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (17/5/2019).
Dalam penangkapan tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa bahan baku dan bahan jadi peledak di antaranya TATP dan Nitrogliserin, beberapa panci, paku, termasuk buku pembuatan bom dan buku doktrin jihadis.
"Sekitar jam 15.00 WIB sorean, kejadiannya cepet," ujar Sobari ketua RW setempat seperti dikutip Tribunnews.com dari TribunnewsBogor.com.
"Soal barang-barang yang dibawa polisi, itu saya gak tahu," imbuhnya.