Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Aksi 22 Mei, Sekjen PDIP: Mereka yang Ingin Menghasut Akan Berhadapan Dengan Rakyat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pihak-pihak yang mengambil jalur tidak sesuai konstitusional akan berhadapan dengan rakyat.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Soal Aksi 22 Mei, Sekjen PDIP: Mereka yang Ingin Menghasut Akan Berhadapan Dengan Rakyat
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019). 

Jelang pengumuman hasil pemilu, 1.278 personel gabungan TNI/Polri dan satpol PP disiagakan untuk mengamankan wilayah Kabupaten Bekasi.

Candra menyampaikan, ada sejumlah objek vital yang dipantau dan diamankan pihak kepolisian saat hari pengumuman hasil pemilu nanti.

Baca: Quraish Shihab Minta Aksi Massa 22 Mei Jangan Dibalut Agama

"Ada tiga titik yang dipantau obyek vital, pusat perbelanjaan, gerbang tol kita amankan. Iya termasuk (kantor KPU dan Bawaslu Kabupaten Bekasi) juga kita amankan," ujar Candra.

Akan ada 60 personel gabungan bersenjata lengkap yang mengamankan setiap lokasi.

Tak Perlu Ikut Aksi 22 Mei

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo telah menyampaikan imbauannya agar perwakilan kelompok tidak melakukan mobilisasi massa saat pengumuman rekapitulasi nasional Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (22/5/2019).

“Untuk monitoring pergerakan massa dari tiap daerah seperti dari Aceh hingga Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, sudah didata. Kami koordinasikan ke koordinator lapangan untuk tidak memobilisasi massa dalam jumlah besar,” ujar Dedi, Senin (20/5/2019).

Baca: Bawa-bawa Nama Anak, Pilot Maskapai Swasta Siap Mati di Aksi 22 Mei Singgung Perintah

Ratusan masa yang mengatasnamakan
Ratusan masa yang mengatasnamakan "Gerakan Suara Rakyat" melakukan unjukrasa atas ketidak puasan terhadap kinerja KPU Jawa Tengah dan memberikan kartu merah, Jumat (10/5). Unjuk rasa ini berlangsung di Jalan Veteran Kota Semarang berlangsung damai. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)
Berita Rekomendasi

Dedi Prasetyo mengatakan, jumlah massa yang ingin ke Jakarta masih terus dipantau.

“Ada (pergerakan massa dari daerah menuju Jakarta), namun jumlah tidak terlalu signifikan dan belum bisa diprediksi karena perkembangan masih terus dihitung,” ujar Dedi.

Ia juga mengingatkan massa untuk menaati peraturan. Jika ditemukan peserta aksi yang membawa senjata tajam maka akan diproses hukum.

Menurut Dedi Prasetyo, berdasarkan analisis intelijen Polri, rata-rata massa memilih Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai target aksi karena ingin mendengarkan hasil penghitungan suara resmi.

Namun, ada juga massa yang akan melakukan aksi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Untuk pengamanan, TNI dan Polri yang bersiaga di lokasi aksi tidak dilengkapi peluru tajam dan senjata dalam mengamankan aksi.

Sementara itu, untuk memitigasi rencana aksi teror dari jaringan teroris, hingga kini Densus 88 terus memantau dan menangkap terduga teroris.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas