Bahas Soal Tewasnya Petugas KPPS, Dokter Ani Hasibuan Menangis Karena Dibully: Saya Ingin Membantu
Polda Metro Jaya memanggil dokter Robiah Khairani Hasibuan atau biasa dikenal Ani Hasibuan untuk dimintai keterangan
Editor: widi henaldi
Akui Kena Bully hingga Dipanggil Kepolisian, Dokter Ani Hasibuan Menangis : Saya Ingin Membantu
TRIBUNNEWS.COM -- Dokter Ani Hasibuan tak kuasa menahan tangis saat presenter TV One, Balqis Manisang bertanya perihal kondisi psikisnya pasca diterpa kasus hukum.
Sambil menahan air matanya, Dokter Ani Hasibuan pun mengaku bahwa dirinya sempat marah.
Hal itu terjadi pada Ani Hasibuan ketika mengetahui bahwa dirinya bahkan harus dipanggil oleh pihak kepolisian.
Diwartakan sebelumnya, Polda Metro Jaya memanggil dokter Robiah Khairani Hasibuan atau biasa dikenal Ani Hasibuan untuk dimintai keterangan sebagai saksi dugaan penyebaran ujaran kebencian.
Hal itu berkaitan dengan ucapan Ani Hasibuan beberapa waktu lalu mengenai tudingan senyawa kimia pemusnah massal yang menjadi penyebab meninggalnya petugas KPPS.
Dalam unggahan berbentuk foto bidik layar artikel dari situs tamsh-news.com yang beredar di media sosial, nama Ani Hasibuan tercantum dalam judul berita disertai pernyataan,
“Ya, benar, diklarifikasi terkait ucapannya yang menyebut senyawa kimia pemusnah massal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika dikonfirmasi, Kamis (16/5/2019).
Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com di pranala https://tamsh-news.com/article/dr-ani-hasibuan-sps--pembantaian-pemilu-gugurnya-573-kpps, dalam tubuh berita dipaparkan soal klaim telah ditemukan senyawa kimia pemusnah massal pada tubuh 573 anggota KPPS yang meninggal dunia, tanpa satu pun pernyataan dari Ani Hasibuan mengenai hal tersebut.
• Bahas Penetapan Pilpres 2019, BPN Prabowo-Sandi Gelar Rapat di Kartanegara
• Tak Penuhi Panggilan Polisi Lagi, Dokter Ani Hasibuan Beralasan Diperiksa IDI