Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Politik Hasil Pilpres, Agenda SBY, Rencana Pertemuan Jokowi & Pendukung Prabowo, Manuver?

Simak kabar politik hasil Pilpres 2019 mulai dari agenda SBY hingga rencana pertemuan Jokowi dengan pendukung Prabowo, yakni AHY & Zulhas

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Kabar Politik Hasil Pilpres, Agenda SBY, Rencana Pertemuan Jokowi  & Pendukung Prabowo, Manuver?
Kolase Tribunnews.com
AHY, Zulhas, Jokowi, dan SBY. Kabar Politik Hasil Pilpres, Agenda SBY, Rencana Pertemuan Jokowi & Pendukung Prabowo, Manuver? 

Simak kabar politik hasil Pilpres 2019 mulai dari agenda SBY hingga rencana pertemuan Jokowi dengan pendukung Prabowo, yakni AHY & Zulhas

TRIBUNNEWS.COM - Kabar politik setelah hasil Pilpres 2019 diumumkan (Selasa (21/5/2019) dini hari tadi, mulai terlihat pergerakan baik dari kubu Jokowi dan kubu pendukung Prabowo.

Mulai dari rencana pertemuan capres 01, Joko Widodo (Jokowi) dengan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Pergerakan politik nampaknya juga datang dari Presiden ke-6 RI yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diagendakan mengumumkan sikap politik Partai Demokrat berdasar hasil Pilpres 2019.

Seperti diketahui, SBY, AHY, dan Zulkifli Hasan (Zulhas) merupakan pendukung Prabowo Subianto atau koalisi capres 02 untuk maju dalam PIlpres 2019.

Bukan kemustahilan jika ketiganya akan melakukan manuver politik hingga adanya tawaran-tawaran politik dari masing-masing kubu.

Inilah kabar politik terkini yang dirangkum Tribunnews.com setelah pengumuman hasil Pilpres 2019.

Baca: Gerak-Gerik Aksi Demo 22 Mei, Para Jenderal Akan Turun ke Jalan, Pesan Prabowo & Luhut Soal Peluru

Baca: Hasil Pilpres Diumumkan, Aksi Demo 22 Mei? Tunggu Analisis Intelijen & Kata Jenderal Andika Perkasa

1. Pertemuan Jokowi, AHY, dan Zulhas tunda besok

Berita Rekomendasi

‎Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Pertemuan kali ini dilakukan usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan perolehan suara pemilihan presiden dan legislatif dalam Pemilu 2019 pada dini hari tadi.

‎ Sayangnya rencana pertemuan tersebut batal dan bakal diagendakan ulang pada Rabu (22/5/2019).‎

"Kami dapat kabar pertemuannya ditunda besok. Mungkin ada perubahan jadwal dari Bapak Presiden," kata Deputi Media The Yudhoyono Institute, Ni Luh Putu Caosa Indriyani, saat dikonfirmasi awak media lewat pesan singkat.

Presiden Jokowi saat berbincang dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019)
Presiden Jokowi saat berbincang dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019) (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

Selain batal bertemu dengan AHY yang juga ‎putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal yang sama, Jokowi batal bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan alias Zulhas.

Sesuai agenda awal, pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PAN itu bakal digelar sore nanti pukul 15.00 WIB atau setelah Jokowi bertemu dengan AHY.

Terpisah Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengaku belum mengetahui informasi rencana pertemuan Zulhas dengan Jokowi.

"Saya belum dapat info karena sedang Safari Ramadan soalnya," singkat Eddy.

Lebih lanjut, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Kementerian dan Lembaga Adita Irawati mengatakan pertemuan Jokowi dengan AHY dan Zulhas yang rencananya dilakukan hari ini ditunda karena ada pertimbangan usia KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019 yang lebih cepat.

"Ditunda. Ada pertimbangan lain terkait hasil pemilu yang diumumkan lebih cepat," tutur Adita.

2. SBY hari ini tentukan sikap politik

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menyampaikan pernyataan resmi dari Singapura, Selasa (21/5/2019).

Menurut Sekjen partai Demokrat, Hinca Panjaitan, pernyataan resmi SBY itu terkait dengan pengumuman komisi pemilihan umum (KPU), pada dini hari tadi.

"Merespons pengumuman KPU tentang Pemilu 2019 yang disampaikan lebih awal dari jadwal tanggal 22 Mei 2019, Ketum Partai Demokrat SBY dari Singapura akan mengeluarkan statement pada hari ini sebagai pernyataan resmi Partai Demokrat," ujar anggota DPR RI ini dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Selasa (21/5/2019).

Sebetulnya pernyataan ini kata Hinca, awalnya direncanakan akan disampaikan SBY pada 22 Mei 2019 besok.

Hal ini, seiring lebih cepatnya KPU mengumumkan Penetapan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk Pileg dan Pilpres 2019 dilakukan KPU, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) pukul 01.46 WIB.

SBY bicara soal adanya kelompok yang selalu menakut-nakutinya
SBY bicara soal adanya kelompok yang selalu menakut-nakutinya (TRIBUNNEWS.COM)

Akhir-akhir ini partai Demokrat menyampaikan Koalisi Adil Makmur yang mendukung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga bakal berakhir setelah proses rekapitulasi suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) rampung.

Bahkan saat itu Hinca menyebutkan koalisi yang terdiri Partai Demokrat, Partai Gerindra, PAN, dan PKS bukan sekutu yang abadi tapi hanya untuk pilpres 2019.

"Nah, capres itu habis batas waktunya 22 Mei. Ya udah jangan kau paksa terus main bola capek juga. Sudah berakhir selesai," ujar Hinca, Senin (20/5/2019) lalu.

3. PDIP beri peluang koalisi Parpol 02

PDI Perjuangan menyatakan membuka pintu bagi partai politik manapun yang ingin merapat ke barisan koalisi pemerintah.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya terbuka bagi Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Bahkan, Hasto menyebut, PDIP pun membuka peluang bagi Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019). (Fransiskus Adhiyuda)

Menurutnya dengan merapatnya Gerindra bukan hal mustahil bahkan yang paling mungkin adalah menjajaki kerja sama di parlemen.

"Dengan Gerindra pun kita terbukti bisa kerjasama di parlemen. Karena mereka pasti tidak akan keluar dari parlemen, mereka juga akan menggunakan kepercayaan (pemilih) yang diberikan kepada Gerindra," kata Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).

(Tribunnews.com/Chrysnha, Theresia Felisiani, Srihandriatmo Malau)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas